Suasana penyemprotan, Selasa (5/1/2016). |
Blora, Harian Jateng – Koramil 08/Kedungtuban Kabupaten Blora, Jawa Tengah turun sawah membantu petani membasmi hama. Pasalnya, penyakit kresek di Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah meresahkan petani setempat.
Bahkan, tanaman padi di lahan seluas setengah hektare milik Herudin Pok Tani Sejahtera 2 Desa Pulo, Kecamatan Kedungtuban Blora, terancam gagal panen karena diserang penyakit kresek.
Timbulnya gejala penyakit kresek, pada tanaman yang berumur kurang dari 30 hari (persemian atau awal pindah tanam), gejalanya disebut kresek dengan dicirikan daun berwarna hijau kelabu, melipat dan menggulung.
“Kondisi parah mengakibatkan seluruh daunnya menggulung, layu kemudian mati, mirip tanaman terserang penggerak batang atau tersiram air panas,” ujar Kepala UPTD Kecamatan Kedungtuban Suparman SP.
Kerugian yang ditimbulkan akibat serangan penyakit ini, kata dia, cukup berat.
“Maka pengendalian hawar daun bakteri (BLB) harus dilakukan secara dini dengan memadukan semua komponen pengendalian yang memiliki kompatibilitas tinggi dengan prinsip-prinsip budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh alami,” ungkap Kepala UPTD Kecamatan Kedungtuban tersebut.
Sementara itu, dalam mengantisispasi kegagalan panen, Pelda Wardoyo Babinsa desa setempat bersama Danramil 08/Kedungtuban Kapten Inf Tejo Mulyanto, Kepala UPTD kecamatan Kedungtuban Suparman S.P, PPL, Kades Soekarno serta Poktani kerja keras bersama-sama melakukan penyemprotan di lahan tersebut dengan menggunakan obat jenis PUANMUR 50 SP, Selasa (05/01/2016).
Secara terpisah, Danramil Kapten Inf Tejo Mulyanto meminta kepada para petani, gunakan dan komunikasi dengan Babinsa, agar para Babinsa bisa ikut turun kesawah bersama kalian bersama-sama untuk meningkatkan upaya khusus Pajale.
“Hal ini sudah menjadi bagian tugas pokok TNI sebagai pendamping pertanian,” tandas Danramil Kedungtuban. (Red-HJ99/Sudjono).