Ilustrasi |
Solo, Harian Jateng – Lowongan CPNS Solo 2016 jalur umum ditiadakan. Sebab, Kota Surakarta/Solo pada tahun 2016 ini tidak membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari jalur umum untuk tahun 2016 di Pemkot Surakarta.
Tidak hanya itu, Kota Solo juga tidak membuka pengangkatan honorer kategori II (K2) menjadi CPNS.
“Informasi dari Kemenpan dan RB, tahun ini hanya rekruitmen dari sekolah kedinasan saja. Sementara penerimaan CPNS dari jalur umum tidak dibuka,” ujar Kabid Pengembangan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Surakarta, Lancer S Naibaho, di Solo, Jumat (8/1/2016).
Pihaknya menjelaskan, bahwa tidak disediakannya formasi CPNS dari jalur umum disebabkan moratorium penerimaan pegawai baru, yang masih berlangsung hingga tahun 2016 ini.
“Kebijakan pemerintah pusat tersebut, relatif menyulitkan lantaran saat ini pemkot kekurangan pegawai baru sekitar 2.300 orang,” jelas Lancer.
Setiap tahun, kata dia, rata-rata 300 PNS memasuki masa pensiun. Bahkan tahun ini ada sekitar 600 PNS yang akan pensiun.
“Pembatalan rekruitmen CPNS ini cukup memengaruhi beban kerja yang harus ditanggung,” beber PNS tersebut.
Dia juga mengatakan, bahwa kekurangan pegawai baru tersebut didominasi tenaga pendidik dan kesehatan. Tidak adanya penerimaan CPNS pada tahun ini juga membuat anggaran yang telah disiapkan APBD sebesar Rp600 juta bakal dikembalikan ke kas daerah. Kondisi serupa juga terjadi pada tahun lalu.
“Tahun lalu juga dianggarkan Rp600 juta untuk seleksi penerimaan CPNS. Semula rencananya rekruitmen diselenggarakan pada bulan Agustus, namun diundur menjadi tahun ini. Ternyata CPNS pada 2016 pun dibatalkan,” papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Pemkot Surakarta, Siti Wahyuningsih mengakui jika instansi yang dipimpinnya membutuhkan tambahan tenaga kesehatan, yaitu terutama untuk formasi perawat, analis dan dokter.
Kekurangannya mencapai lebih dari 400 orang, lanjut dia, sehingga kami terpaksa memberikan tugas ganda bagi pegawai.
“Misalnya satu dokter puskesmas idealnya hanya melayani 50 orang, namun terpaksa melayani 100 pasien tiap harinya,” jelas dia. (Red-HJ99/Ant).