Ajeng Enggar Pramesti, Sukses Kuliah dan Sukses Kerja

21
Ajeng Enggar Pramesti. dok-pribadi/Harianjateng.com.

Kuliah dan kerja merupakan hal yang kontradiksi. Sebab, kedua aktivitas ini harus bisa diatur sebagus mungkin. Jika tidak bisa teratur, maka salah satunya akan kacau. Apalagi, keduanya sangat penting dan harus disinergikan.

Akan tetapi bagi Ajeng Enggar Pramesti, kedua hal ini justru sangat menantang dan bisa ia atur dengan rapi. Alhasil, perempuan kelahiran Pati 22 November 1995 ini bisa menjalani kuliah dan kerja di tanah rantau, yaitu di Surabaya, Jawa Timur.

“Saya kerja di Surabaya dan kuliah juga di Surabaya. Kuliah di STIE Mahardhika Semester 3,” ungkap Ajeng Enggar Pramesti kepada Harian Jateng, Senin (11/1/2016).

Sukses Kuliah, Sukses Kerja
Perempuan yang pernah menimba ilmu di SMK Manbaul Huda Kembang, Desa Dukuhseti, Kabupaten Pati yang lulus 2012 lalu ini mengakui, bahwa perjalanan akademiknya tidak sebagus perempuan lain.

Sebab, dikatakannya, ia sempat berhenti sejenak usai lulus SMK. Kemudian setelah ia punya model kuliah sendiri, ia akhirnya memberanikan diri kuliah.

“Kuliah dengan biaya sendiri dan perjuangan sendiri jadi berasa banget. Aku sekarang kerja di kontraktor dengan gaji UMR Surabaya,” ungkap perempuan asal Desa Puncel RT 06 RW 01 Kecamatan Dukuhseti, Pati tersebut.

Dibilang cukup, katanya, ya harus dicukup-cukupin. “Kalo kos, ada fasilitas mess di kantor, jadi nggak ngeluarin buat kos. Kalau buat kuliah sama makan insyaallah cukup. Asal nggak kebanyakan shopping dan alhamdulillah juga bisa bantu sedikit-sedikit buat orang tua dirumah juga,” beber dia.

Ditanya soal tujuan kuliah, ia pun menjawab dengan alasan yang logis. Sebab, perempuan yang kini kerja di kontraktor dalam bidang mekanikal ini mengakui, bahwa tujuan kuliahnya murni ingin menggapai cita-citanya.

“Pertama buat menggapai cita-cita yang aku pengen, menambah ilmu dan wawasan, menaikan status sosial, mencari relasi, cari jodoh dan ini nggak bisa dipungkiri, meskipun kadang malu untuk menyatakannya,” ungkapnya.

Selain  itu, hal utama dalam kuliah, menurut Ajeng adalah meraih rida Allah.

“Kuliah itu kebahagiaan yang mengalahkan harga,” pungkas dia.  Sebab, ia sendiri mengakui, banyak perempuan di tempatnya yang mengutamakan kerja dan tidak mau melanjutkan studi.

Hal itulah yang mendorongnya untuk melanjutkan cita-cita dengan jerih payah ia sendiri. (Red-HJ99/Foto: Ajeng-Harian Jateng).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here