Kantor ULP Semarang |
Semarang, Harian Jateng – Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Semarang tengah berbenah diri dengan membuka Kantor Unit Layanan Paspor (ULP) sebagai jawaban kepuasan pelayanan publik dalam urusan dokumen perjalanan ke luar negeri.
Dibuka sejak 30 Desember tahun lalu, ULP yang beralamat di Wisma HSBC lantai 7 Jl. Gajahmada Semarang akan memudahkan layanan paspor masyarakat Kota Semarang lebih efisien dan efektif. Selama ini semua kegiatan permohonan paspor bertumpuk di Kantor Wilayah Kanim I Semarang yang ada di Jalan Siliwangi Krapyak Semarang yang terkesan berjubel dan lama dalam pengurusan lantaran keterbatasan fasilitas.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Semarang, Himron menyatakan jika selama ini permohonan pembuatan paspor baik baru dan perpanjangan di Kanwil Kanim I sangatlah padat, melayani hampir 200-300 permohonan tiap harinya. Berkesan sangat lama dan tak efektif dengan antrian yang panjang dan lama.
“Kepadatan permohonan pembuatan paspor kini terurai, warga Semarang yang berdomisili di wilayah perkotaan bisa langsung mendatangi ULP di Wisma HSBC lantai 7,” katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (12/1/2016).
Dikatakannya, pembukaan ULP dalam rangka mendekatkan diri kepada masyarakat agar terlayani dengan cepat, akuntabel, serta transparan kepada masyarakat. Bahkan dalam pelayananannya dijamin waktu maksimal 25 menit mulai dari proses pengambilan nomor antri di customer service, pengecekan berkas, foto paspor, sampai wawancara. Warga cukup membawa salinan KTP, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran beserta dokumen aslinya. “Kita usahakan bisa sampai 15 menit saja dalam pengurusan, namun standar kita maksimal 25 menit sampai proses selesai,” bebernya.
Lebih memanjakan lagi, ULP baru ini mengupayakan standar proses sampai pengambilan hanya cukup tiga hari saja. Hal ini sebagai upaya juga menghindari praktik percaloan paspor yang kadang malah lebih lama dalam proses pembuatannya.
Sementara, Kepala Unit ULP Kanim I Semarang Herlina Azis menambahkan jika pelayanan di hari pertama saat peresmian baru melayani sekitar 4 pemohon dan melonjak drastis pada Senin (4/1) sebanyak 50 permohonan pembuatan paspor. “Kami baru seminggu buka namun antusias warga sangat tinggi, perhari mencapai 50-75 permohonan, dan di hari ini (Selasa, red) sudah ada 53 permohonan,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Lebih lanjut, Herlina mencatat sampai hari ini Selasa (12/1/2016) sudah mencapai sekitar 200 permohonan paspor baik baru dan perpanjangan. “Di sekitar sini (Gedung HSBC, red) banyak perkantoran. Karyawan dan warga kadang meluangkan waktunya untuk membuat perpanjangan paspor tapi ada juga yang buat baru, lebih dekat tak harus ke kantor Jalan Siliwangi,” tukasnya.
Menurutnya, antrian permohonan ramai pada jam 10 pagi sampai pukul 1 siang. Terlihat hanya beberapa orang saja yang tengah diwawancarai saat menunjukan pukul 2 siang padahal jam layanan sampai pukul 4 sore. “Kalau sudah lewat jam 2 sudah habis, semua sudah terlayani. Kami melakukakan pelayanan sesuai standar yakni maksimal 25 menit,” bebernya.
Terkait persyaratan, Herlina masih berpegang pada aturan yakni bagi pemohon yang walk in (datang langsung) membawa berkas KTP, KK, dan Akte Lahir beserta saliannya. Setelah selesai wawancara, pemohon akan diberikan resi pembayaran melalui bank dengan dibayarkan secara langsung. Sedangkan bagi pemohon via online, langsung membayar di bank dan mengembalikan resi saat datang ke ULP dengan membawa berkas persyaratan saat pembuatan paspor. Beberapa kasus masih dijumapai seperti warga kadang kurang komplit melengkapi namun selama masih dalam kewajan pihaknya mentolelir.
“Kita tak mau membuat susah, kadang alamat domisili kurang sesuai dengan KTP dan KK lantaran perpindahan alamat rumah maka kita bisa bantu tanpa harus pemohom pulang, namun harus dilengkapi saat pengambilan paspor dengan data yang sesuai,” katanya.
Sampai saat ini, pihaknya mengklaim bisa melayani sampai 150-200 permohonan paspor jika sewaktu-waktu ada lonjakan lantaran secara fasilitas sangat memadai yakni empat ruang (both) wawancara dan foto, ruang tunggu yang nyaman, ruang laktasi, dan mushola. “Adanya ULP juga telah mengurai kepadatan pemohon di Kanwil Kanim sampai 40 persen,” jelasnya.
Salah satu pemohon paspor, Sumartini (73) warga Gayamsari Semarang Timur mengaku senang dan apresiasi adanya ULP ini. Kini ia tak lagi mnyerahkan urusan perpnjangan paspor melalui biro jasa lantaran cukup cepat dalam layanannya.
“Ini saya perpanjangan paspor, biasanya jika di kantor lama (Jl. Siliwangi, red) saya serahkan pada biro jasa pengurusan paspor karena lama proses pembuatannya, sekarang bisa urus sendiri,” akunya.
Sumartini juga mengakui jika fasilitas di ULP lebih representatif dengan tempat yang nyaman dan mudah dijangkau. “Pelayanan cepat dan petugas ramah, tapi saran saja bagi pemohon paspor lebih baik datang sekitar pukul 12 siang saja, karena sudah sepi jadi tak harus antri,” katanya yang juga mengeluhkan susahnya ruang parkir di area gedung. (Red-HJ99/Ari).