Jembatan di Wonosobo Mirip Dibom, Sopir Ketakutan Lewat

0
Kondisi jembatan menuju Kecamatan Leksono, Wonosobo, yang rusak parah, Senin (18/1/2016).

Wonosobo, Harian Jateng – Kondisi jembatan utama menuju pasar dan kantor Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah rusak seperti dibom.

Dari pantauan di lapangan, kondisi jembatan tersebut karena banyak yang berlubang. Akibatnya, kendaran roda dua dan empat terpaksa harus berhati-hati bahkan bergantian ketika melewati jembatan menuju Kecamatan Leksono, Wonosobo yang rusak parah, Senin (18/1/2016).

Dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, beberapa relawan menutup lubang jalan dengan material pasir dan split.

Sementara relawan lainnya, mengatur lalu lintas, agar kendaraan bisa bergantian melewati jembatan tersebut. Kondisi lubang jembatan tersebut sudah lama, namun masih dibiarkan.

Sopir angkutan setempat, Sugiono mengatakan lebih sulit lagi ketika melalui jembatan tersebut pada malam hari. Karena, penerangannya sangat minim.

“Kalau siang masih mendingan, tetapi kalau malam hari sudah sangat berbahaya,”jelasnya.

Ia menyebutkan, lubang di jembatan tersebut sudah cukup lama. Awalnya, lubang kecil dibagian tengah, lambat laun menjadi besar dan dalam.

“Semoga saja secepatnya diperbaiki, supaya pengguna jalan merasakan kenyamanan,”jelasnya.

Sementara itu, Sopir angkutan Leksono, Mugiono mengatakan sangat sulit sekali ketika melalui jembatan tersebut. Sebab, lubang jalan di jembatan cukup dalam, sehingga ketika tidak bisa menghindar, maka kesulitan untuk menariknya.

“Lubangnya cukup dalam dan tidak hanya di satu titik, padahal jembatan itu setiap hari kami lewati,” ujarnya kepada Harian Jateng.

Dikatakannya, para sopir angkutan pernah  menutup lubang di jembatan menuju pasar dengan material.

Akan tetapi, setelah dilakukan perbaikan, keesokan harinya mulai terlihat lubangnya.

“Kami pernah gotong royong memperbaikinya, tetapi dengan menutup lubang dengan material. Hasilnya, masih saja sulit untuk dilewati,”tuturnya.

Jembatan tersebut, menurut dia, merupakan jembatan utama para sopir angkutan untuk menuju pasar. Meskipun ada jembatan lain, tetapi jaraknya lebih jauh.

Memang masih ada, lanjut dia, satu jembatan yang lewatnya melalui jalur Sawangan.

“Tetapi jaraknya lebih jauh, dan angkutan desa jurusan Leksono memanfaatkan jembatan ini untuk jalur utama. Sayangnya, rusak banyak lubangnya,” imbuh dia. (Red-HJ99/Foto: Fathul-Harian Jateng).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here