Rakitan bambu dipasang ditikungan menuju Durensawit, Kecamatan Leksono, Watumalang, Wonosobo, Rabu (20/1/2016).
|
Wonosobo, Harian Jateng – Di sepanjang jalan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, baik yang rawan atau tidak terlalu rawan dipenuhi dengan gadril atau penahan bahu jalan.
Namun, pantauan Harian Jateng di lapangan, masih ada jalan yang rawan dengan kemiringan tajam dari Pacarmulyo menuju Durensawit, Kecamatan Leksono belum terpasang gadril. Untuk mengantisipasinya, warga memasang bambu di empat titik yang sering memakan korban.
Sedikitnya ada 5 tikungan tajam dari desa Pacarmulyo menuju Durensawit. Titik pertama dengan kondisi bahu jalan yang cukup rawan, titik kedua tingkat kerawanannya lebih tajam. Lalu dike tiga titik juga tak jauh beda akan rawanya.
Suhim warga Durensawet yang mengaku, melihat sering terjadinya kecelakaan tersebut maka warga memiliki inisiatif untuk memasangnya dengan bambu. Karena, untuk membli gadrilatau bahu jalan, warga tidak mampu.
“Akhirnya secara gotong royong memasang bambu disetiap tikungaan, supaya ketika ada yang akan terjatuh bisa tertahan dengan bambu,”tuturnya di sela-sela melalui jalan tersebut, Rabu (20/1/2016).
Setelah dipasang bambu, hasilnya cukup maksimal. Karena, sudah pernah ada yang hendak terjatuh, dan akhirnya tertahan bambu.
“Setidaknya bisa menahan, meskipun terlihat rapuh,” ungkap dia.
Sebagai pengguna jalan, ia mengharapkan, alangkah baiknya kondisi jalan yang membahayakan tersebut segera dipasang gadril. Sebab, lokasi jalannya sangat berbahaya, terutama bagi pengendara roda dua.
“Semua tikungan yang pinggirnya membahayakan sudah kami pasang dengan bambu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi supaya tidak terjadikecelakaan,” tutur Sabar warga Durensawit, Wonosobo kepada Harian Jateng.
Disebutkan, selama ini tikungan tersebut sudah seringkali memakan korban. Terutama pengendara roda dua yang melewati jalur tersebut. Ada beberapa yang luka parah hingga dilarikan ke rumah sakit. Kemudian, ada juga yang terjatuh hingga meninggal.
“Pernah ada satu penggendara roda dua yang terjatuh ditikungan paling bawah, lalu masuk ke sungai dan meninggal. Sudah seringkali pengendara roda dua yang terjatuh,”tuturnya.
Dijelaskannya, seringnya jalan tersebut memakan korban, lebih dkarenakan kondisi jalannya yang terlalu menurun. Kemudian, banyak sekali tikungan-tikungannya. Sehingga, ketika pengendara yang belum terlalu mahir, maka bisa terperosok.
“Sebagian besar itu pengendara yang menggunakan sepeda jenis matic, karena ketika tidak bisa mengatur rem nya, maka bisa blong dan terjatuh. Karena, ada beberapa kejadian yang terjadi, karena sepedanya tidak bisa direm,” ujarnya. (Red-HW99/Foto: Ja-Harian Wonosobo).