 |
| Dr Najahan Musyafak. dok-pribadi. |
Semarang, Harian Jateng – Ada empat daerah yang diprediksi rawan ajaran radikal berkembang besar, yaitu Kota Solo/Surakarta, kemudian Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar dan Sragen, Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah. FKTP mengidentifikasi empat kabupaten/kota di wilayah Solo dan sekitarnya yang masih memiliki potensi gerakan radikalisme cukup besar.
“Ada empat daerah di wilayah Solo yang tergolong merah dan harus dicermati,” ujar Ketua FKPT Jawa Tengah Dr Najahan Musyafak di Semarang, Kamis (21/1/2016).
Dijelaskan dia, identifikasi tersebut didasarkan atas data dan pemantauan aktivitas, baik terbuka maupun tertutup, terhadap keberadaan orang atau kelompok yang harus segara memperoleh penanganan intensif tersebut.
Pihaknya menuturkan meski terorisme sempat meredup seiring penangkapan dan pembinaan terhadap sejumlah pimpinan atau tokoh gerakan radikal, serangan teror di Jakarta beberapa waktu lalu menunjukkan masih adanya ancaman tersebut.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu adanya dukungan pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi ancaman tersebut.
“Terorisme masuk ‘extra ordinary crime’, namun belum ada upaya luar biasa sehingga belum mencapai sasaran yang diharapkan,” ujar dosen UIN Walisongo Semarang tersebut.
Wakil Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama Wilayah Jawa Tengah tersebut juga menjelaskan FKPT juga bertanggung jawab terhadap upaya deradikalisasi, khususnya terhadap para narapidana terorisme.
dikatakan dia, deradikalisasi bukanlah tujuan akhir dari upaya pencegahan terorisme.
Deradikalisasi ini merupakan proses, kata dia, sudah ada cetak birunya. Harapannya bisa lepas dari paham radikal.
“Untuk itu, perlu keterlibatan berbagai unsur seperti Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, termasuk yang paling penting Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” pungkas dia. (Red-HJ99/Ant).
