Angka Kemiskinan Wonosobo Turun 10 Persen

0

Wonosobo, Harian Jateng – Angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ditargetkan turun hingga 10 persen.

Hal itu akan dilakukan, karena Wonosobo mendapat predikat Kabupaten termiskin di Jawa Tengah.

“Kita targetkan angka kemiskinan turun hingga 10 persen. Karena, angka kemiskinan di Wonosobo terbilang tinggi mencapai 22 persen,”tutur Fahmi Hidayat Kepala Bidang Penyusunan Program, Evaluasi, dan Litbang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Wonosobo.

Pendekatan yang akan dilakukan untuk menuju ke arah tersebut adalah dengan melakukan pendekatan berbasis potensi.

Pasalnya, selama ini dalam melakukan pendekatan seringkali menggunakan pendekatan berbasis masalah.

“Kami akan menekankan agar mencoba untuk melakukan pendekatan berbasis kekuatan. Karena, potensi yang ada dikembangkan menjadi kekuatan,” tuturnya.

Meksipun demikian,  tak sedikit kalangan di Wonosobo yang meragukan bahwa Wonosobo kota termiskin. Akan tetapi, ada indikator yang membuat Wonosobo dikatakan Kabupaten termiskin.

“Masyarakat sudah tentu akan bertanya-tanya, tingginya kemiskinan itu dilihat dari indikator apa. Sebab, bila dikatakan miskin, rumah-rumah di desa sudah mulai bagus, kendaraan roda dua dan empat bertebaran dan sebagainya. Sebenarnya ada beberapa indikator yang menyebabkan Wonosobo meraih predikat sebagai Kabupaten Termiskin,” tuturnya Staf Bappeda Wonosobo Arif mengenai indikator  kemiskinan.

Disebutkan, ada beberapa indikator yang menyebabkan Wonosobo menjadi kabupaten termiskin. Diantaranya, infrastruktur jalan, sanitasi atau kesehatan lingkungan, nilai BABS terendah se Jawa Tengah, ketersediaan air minum yang belum jadi solusi.

“Masih banyak jalan di Kabupaten Wonosobo yang kondisinya memprihatinkan. Dari situlah bisa membuat indikator kemiskinan,”tuturnya.

Bukan hanya itu, masih banyak juga di kabupaten Wonosobo, dibeberapa wilayah yang belum memiliki tempat untuk pembuangan BAB. Padahal, ketersediaan tempat pembuangan BAB menjadi salah satu indikatornya.

“Ini juga yang membuat Wonosobo menjadi Kabupaten termiskin. Karena, nilai BABS nya terendah se Jawa Tengah,”tuturnya.

Untuk air minum, kata Arif Wonosobo memang sudah memiliki PDAM. Akan tetapi, belum bisa menjadi solusi.

“Karena masih banyak wilayah yang belum mendapatkan air pasokan PDAM,” pungkas dia. (Red-HJ99/Foto: Jamil-Harian Jateng).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here