Suasana Wolulasan |
Purworejo, Harian Jateng – Kegilasaan muda mudi Purworejo yang tergabung dalam Wolulasan Purworejo di Gang Durian, Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Jumat (22/12016) malam, Forum Jamaah Maiyahan Purworejo.
Proses panjang semenjak tahun 2011 dan merupakan pertemuan yang ke-62. Satu persatu peserta berdatangan membawa kegelisahannya dan pengetahuannya masing-masing dari latar belakang yang berbeda budayawan wartawan dan lintas agama.
Kali ini Wolulasan Purworejo, di pandu oleh Anjar Duta mengatakan, dalam Forum Maiyah Wolulasan, masalah apapun bisa dikritisi dan dipertanyakan baik lokal, nasional dan internasional. Dari seni, agama, filsafat, politik, sosial.
“Maiyah itu bukan organisasi tapi forum jama’ah Cak Nun. Di sini kita belajar apapun. Mengupas permasalahn yang ada akan tetapi tetap pada pemikran Cak nun. Kita sadar dengan duduk bersama menyatukan prmikiran dari satu nantinya permasalahan seperti apapun terselesaikan,” beber dia.
Kemudian, pihaknya menjelaskan tema yang diangkat yakni “Teror Mata Sapi”, di mana maksudnya ialah belajar dari manusia surip.
Menurutnya, teror adalah suatu ancaman, ketakutan, keresahan, kekhawatiran yang disebabkan oleh sebab-sebab tertentu.
“Bibit teroris malah justru banyak ditemui di sekitar kita, seperti di sekolah, media dan agama,” beber dia.
Tekadang anak-anak kecil lebih hafal namanya artis dibandingkan para pahlawan seperti yang di katakanlah Ilham Erda selaku pengiat seni tulis tidak ada yang banyak yang tahu BJ Habibi mantan Preside Indonesia masih keturunan darah Bagelen Kota Purworejo sendiri bahkan dia menambahkan seorang komposer Indonesia siapa dia cuma segelintir orang yang tau bahwa ia putra asal Purworejo ini PR baru buat para dewan eksekutif dan legislatif kota kita. (Red-HJ99/Akhmad Alwin).