Ayu Puji Lestari (tengah) bersama anggota KOPRA |
Blora, Harian Jateng – Kabupaten Blora yang memiliki jumlah perantau ratusan bahkan ribuan, berdampak pada kelompok-kelompok kecil yang berhimpun yang akhirnya bisa membesarkan nama Blora. Salah satunya adalah Komunitas Perantau Blora atau KOPRA dan juga beberapa komunitas dan perhimpunan lain yang turut membesarkan nama Blora.
“Blora itu kan punya identitas, jadi harus dikenalkan pada masyarakat, terutama yang tidak tahu tentang Blora,” ujar Ayu Puji Lestari, Sekretaris KOPRA DKI Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Baca juga: Ayu Puji Lestari, Kenalkan Blora Lewat Modelling.
Dijelaskannya, bahwa selama ini fungsi dan manfaat berhimpun di wadah bernama KOPRA bisa menambah keluarga di tanah rantau.
“Adanya KOPRA ini sangat membantu orang-orang yang di rantau. Terutama seduluran, jadi ya dengan KOPRA semua orang bisa menyatu di tanah rantau,” beber alumnus SMA 1 Jepon Blora tersebut.
Inti di KOPRA, katanya, itu ada tiga. “Mencari, menemukan dan menyakutan orang-orang yang ada di rantau, terutama dia itu orang Blora,” tegas dia.
Kegiatannya, lanjutnya, ya terutama kepeduliaan sosial, kayak kemarin membantu kekeringan di Blora itu. “Kemudian, juga membantu pendanaan terhadap warga rantau. Jadi orang-orang di tanah rantau itu kita rangkul semua,” beber dia.
Awalnya saya bisa sukses seperti ini ya berkat KOPRA, kata dia, yang diajak ke multimedia. “Apalagi saya suka di modelling, jadi bisa untuk branding Blora,” ungkapnya.
Kalau untuk komunitas lain di sini, kata dia, itu biasanya undangan untuk mempererat tali silaturrahmi. “Seperti Komunitas Sragen, atau komunitas lain,” beber dia.
Di KOPRA itu, semua kalangan dirangkul. “Ya tidak hanya para pekerja, namun juga kalangan seperti TNI, dosen, guru dan lainnya,” ujar dia. (Red-HJ99/Foto: Ayu).