Agus Purwanto, D.Sc pengagas Trensains saat menyampaikan materi. |
Purworejo, Harian Jateng –Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah berhasil menyelenggarakan Seminar Regional dengan mengangkat judul Pesantren Sains (Trensains).
Seminar tersebut berhasil menarik antusias guru dan siswa tingkat SMA se-Karesidenan Kedu untuk hadir di pendopo Kabupaten Purworejo, dengan total kehadiran 120 pesertapada Sabtu (23/1/2016) pukul 10.00 WIB. Antusias peserta tidak lepas dari kehadiran pembicara yakni Agus Purwanto, D.Sc., sebagai pengagas Trensains itu sendiri.
Selain kedatangan oleh guru sekolah tingkat SMA, seminar tersebut juga dihadiri jajaran Majelis Dikdasmen beserta Pimpinan Daerah Muhammmadiyah setempat,yang bertugas sekaligus membuka acara Pelatihan Jurnalistik selama lima hari di kota yang sama.
“Sempitnya pengetahuan masyarakat Indonesia akan makna ayat-ayat Al Quran, khususnya ayat-ayat kauniyah menjadikan alasan PW IPM Jawa Tengah mengadakan acara ini.” ujar ipmawan Eko Nurrahmad, selaku ketua panitia.
Seminar dengan mengusung tema “Penyelesai Masalah Dikotomi Ilmu Agama dan Sains”, telah menyadarkan peserta adanya masalah baru yang sangat mengejutkan sekali bagi dunia pendidikan Indonesia khususnya bidang sains yang telah melupakan teori-teori yang ada dalam Al Qur’an, “maka dari itu terlihat jelas adanya pengkotomi antara ilmu agama dan sains.” imbuhnya.
Hal tersebut terjawab oleh GusPur panggilan akrabnya yang telah menjelaskan begitu kompleks ayat-ayat kauniyah yang berjumlah 800 ayat dalam Al Qur’an. Dia banyak menjelaskan ayat mengenai semut, lebah, besi, dan kesimetrisan, yang membuat peserta seminar sontak dan kagum akan temuan ayat-ayat mengenai sains di Al Quran. Temuan ayat tersebut berkat hasil penelitian ahli fisika teoristis serta penggagas buku ayat-ayat semesta dan nalar ayat-ayat semesta ini.
Hadirnya GusPur sekaligus memberikan tawaran kepada kalangan pendidikan yang juga telah hadir, supaya tidak merasa resah dengan terbuktinya dikotomi antara ilmu agama dan sains. Gus Pur memberikan soludsi agar nantinya dapat menedirikan pesantren sains didaerah masing-masing. Karena selama ini di Indonesia hanya ada 2 yayasan pendidikan yang telah mendirikan Pesantren Sains, yakni Pesantren Darul Ihsan Sragen dan Pesantren Tebu Ireng Jombang. (Red-HJ99/PNJ/NWKI)