Teknik Elektro UMS Gelar Workshop Mobil Listrik Nasional

0
Suasana serius terlihat di ruang seminar gedung I Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (27/1/2016). 

Surakarta, Harian Jateng – Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menyelenggarakan workshop Mobil Listrik Nasional (Molinas) di ruang seminar gedung I UMS, Rabu (27/1/2016).

Kegiatan tersebut mendatangkan pembicaranyayakni Eka Firmansyah, S.T, M.Eng, Ph.D dosen Universitas Gajah Mada (UGM), sekaligus kontributor dan penanggung jawab hasil penelitian pertama dari Mobil Listrik Nasional yang telah diuji oleh menteri BUMN, kala itu dijabat oleh Dahlan Iskan.

Suasana tersebut terlihat dari 38 wajah-wajah mahasiswa teknik elektro yang penuh harapan akan kemajuan bangsa kedepan. Dalam upayanya untuk kemajuan bangsa,salah satunya perintisan Mobil Listrik Nasional (Molinas) di UMS, program studi teknik elektro berhasil menyelenggarakan workshop Molinas yang mendatangkan pembicaranyayakni Eka Firmansyah, S.T, M.Eng, Ph.D dosen Universitas Gajah Mada (UGM), sekaligus kontributor dan penanggung jawab hasil penelitian pertama dari Mobil Listrik Nasional. Yang telah diuji oleh menteri BUMN, kala itu dijabat oleh Dahlan Iskan.

Dengan berbagai pengalamannya, ia berhasil membawakan materi Workshop dengan tema “Perkembangan Teknologi Elektronika Daya untuk Pengendalian Mesin Listrik” tersebut. Workshop berlangsung selama enam jam dari pukul 09.00-15.00 WIB. Selama berlangsungnya Workshop dihadiri tidak hanya kalangan mahasiswa, 15 dosen elektro juga hadir dan ikut memperhatikan dengan seksama.

“Karena hal ini dirasa sangat perlu untuk pengembangan studi teknik elektro, kaitanya dengan elektronika daya,” ungkap Hasyim Ashari, dosen sekaligus moderator workshop tersebut.

Pada mulanya, bapak Eka Firmansyah tidak yakin akan wacana pemerintah tahun 2012, yaitu mengubah penggunaan BBM konvensional ke penggunaan bahan bakar dari energi terbarukan.

“Hal ini dirasa sangat kecil kemungkinanya untuk target 15-20 tahun kecuali mukjizat dari Allah,” tuturnya.

Maka dari itu ia membuat gebrakan mobil listrik, dengan memanfaatkan alat yang berhasil dirancangnya ketika pengambilan gelar doktor di Singapura saat itu.

Ide awal pembuatan alat tersebut menggunakan elektronika daya dalam hal ini energi listrik, sebagai strategi cepat untuk meminimalisir penggunaan BBM konvensional. Sampai saat ini, pemerintah mendukung penuh dengan mengucurkan dana Rp 200 miliar per tahunya, guna mengembangkan alat tersebut sebagai bahan inti pembuatan MOLINAS.

Selama berlangsungnya Workshop, ia menjelaskan tuntas mulai dari rancangan, sistem, bahan, serta rencana pengembangan Mobil Listrik Nasional ke depan.

Selain itu ia berpesan kepada UMS, agar mahasiswa S1nya tidak terus dituntut oleh karya-karya yang harus orisinil atau asli buatan sendiri, tetapi mahasiswa S1 tepatnya untuk mengembangkan yang sudah ada, karena hal itu dirasa baru mumpuni oleh mahasiswa S3.

 “Tidak usah takut dikatakan sebagai peniru, karena kalian itu masih taraf mahasiswa S1,” ungkap Eka.

Maka dari itu rencana tindak lanjut setelah workshop ini, diharapkan kepada mahasiswa agar mendukung dan menjadikan UMS sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah pertama, yang mampu menciptakan mobil listrik nasional.

“Tak lepas dari kerjasama dengan mahasiswa teknik mesin dan teknik kimia,” pungkasnya. (Red-HJ99/pnj/nwki).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here