Akbar Tanjung, Mahfudh MD dan Walikota Yogyakarta saat di Balaikota Yogyakarta, Jumat (5/2/2016). |
Yogyakarta, Harian Jateng – Dalam peringatan Milad HMI ke 69 tahun 2016, Jumat (5/2/2016), beberapa tokoh nasional alumni organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) datang ziarah ke makam Prof Drs H Lafran Pane, pendiri organisasi mahasiswa tertua di Indonesia tersebut di makam Karangkejen, Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Sejumlah alumni organisasi yang didirkan di Yogyakarta tersebut, kini menyiapkan berbagai data untuk mengusulkan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional. Mereka menilai tokoh pendiri HMI itu layak menjadi pahlawan karena ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ketua Pengarah Presidium Keluarga Alumni HMI (KAHMI), Dr Akbar Tandjung, akan menggelar serangkaian seminar mengusulkan Lafran Pane sebagai pahlawan. Akbar pun mengingatkan pernyataan Lafran Pane pada pemuda Indonesia.
“Lafran Pane pernah mengatakan agar para pemuda tak memikirkan ideologi. ‘Kita ini kan ingin merdeka, janganlah terlalu memperjuangkan ideologi’,” ujar Akbar menirukan ucapan Lafran, di Balaikota Yogyakarta, Jumat (5/2/2016).
Akbar menilai Lafran memiliki spirit yang amat bergelora seputar kebangsaan, keindonesiaan dan keislaman. Dari semangat itu, Lafran yang masih berusia 25 tahun mendirikan organisasi HMI pada 5 Februari 1947.
Tujuan Lafran mendirikan HMI, lanjut Akbar, untuk mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan bangsa Indonesia.
“Beliau juga aktif dalam rangka memperjuangkan kepemudaan yang bermarkas di Menteng raya, bersama sejumlah tokoh, seperti Moh. Hatta dan Khairul Saleh. Setelah mendirikan HMI, beliau juga berkiparah di kampus, seperti Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Beliau pejuang, akademisi, dan pendiri HMI,” beber Akbar.
Pihaknya juga mengklaim sudah mendapat dukungan dari sejumlah pihak, seperti Gubernur Maluku, Rektor Universitas Pattimura (bekas aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), dan mantan aktivis kelompong Cipayung di Kupang.
Sementara itu, Koordinator Presidium KAHMI, Mahfud MD menilai Lafran berhak untuk diusulkan menjadi pahlawan. Menurut dia, Lafran sudah memenuhi syarat untuk menjadi pahlawan.
Bekas anggota Pansus penyususunan UU Tanda Jasa, Zulkifli Halim juga menyatakan Lafran sangat layak diajukan sebagai pahlawan nasional.
“Kami akan ajukan pada tahun ini,” kata Ketua KAHMI DIY ini.
DI sisi lain, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti bersedia memfasilitasi dengan menggelar seminar untuk pengajuan Lafran sebagai pahlawan. Nantinya, hasil dari forum tersebut menjadi dasar pelaporan mengajukan usulan.
Dalam pertemuan di Balaikota Yogyakarta itu, sejumlah petinggi KAHMI juga mengadakan pertemuan. Selain Akbar, Mahfud, dan Zulkifli Halim, tampak pula mantan Rektor Universitas Islam Indonesia, Edy Suandi Hamid. Sebelum ke Balaikota, mereka sudah lebih dulu melakukan ziarah bersama ke makam Lafran Pane di Karangkejen, Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Momentum Milad HMI ke 69 tersebut, ternyata tidak hanya dimanfaatkan oleh kader HMI se Indonesia, namun juga KAHMI dan berbagai elemen untuk mengangkat Lafran Pane menjadi pahlawan nasional. (red-HJ99/Foto: Sovan).