Valentine 2016, Jangan Gadaikan Agama Demi Cokelat dan Bunga

0
Ilustrasi

Oleh IPMawati Alia 
Penulis merupakan Anggota Bidang Advokasi PW IPM Jawa Tengah, mahasiswi Universitas Darul Ulum Jombang

Acara Valentine’s day yang diklaim sebagai kasih sayang ternyata hanya kedok semata. Buktinya dibalik acara gemerlap pesta Valentine’s day tersimpan sejarah yang tidak tepat untuk dirayakan ummat Islam. Budaya itu sangat bahaya bagi kamu para generasi umat.

Banyak orang yang tertipu dengannya sehingga terasa manis dan indah ternyata merupakan akhidah yang diharamkan oleh Islam. Acara valentine’s day yang telah menjadi hajatan wajib bagi kamu, ternyata punya latar belakang peristiwa yang bukan berasal dari Islam. Bahkan dalam versi lain disebuntukan bahwa pada awalnya orang-orang romawi merayakan hari besar mereka yang jatuh pada tanggal 15 Pebruari yang diberi nama Lupercalia. Peringatan ini adalah sebagai penghormatan kepada JUNO serta PAN seperti apa yang mereka percayai. Biasanya acara tersebut yaitu berkumpulnya lelaki dan perempuan saling memilih calon pasangannya lewat kado yang telah dikumpulkan dan diberi tanda sebelumnya – tukar kado. Selanjutnya? Hura-hura sampai pagi lalu seiring dengan berjalannya waktu pihak gereja -yang pada waktu itu agama kristen mulai menyebar di romawi – memindahkan upacara peghormatan terhadap berhala itu menjadi tanggal 14 Pebruari. Dan dibelokkan tujuanya bukan lagi menghormati berhala tapi menghormati seorang pendeta kristen yang tewas dihukum mati. Nama acaranya pun bukan lagi lupercalia tapi saint Valentine’s day.

Weleh-weleh kamu yang ikut-ikutan dalam hajatan Valentine’s day itu ternyata merayakan peringatan yang bukan berasal dari Islam. Nggak tahu apa nggak mau tahu ??? itu salah besar kawan!!! Makanya benar apa yang dikatan oleh Ummar bin Khattab bahwa al Ilmu qabla al amal artinya bahwa ilmu itu mendahului perbuatan. Dengan demikian sebelum kita tahu status hukum suatu perbuatan nggak boleh melakukan perbuatan tersebut. Jangan neko-neko kalau belum tahu hukumnya. Jadi segala sesuatunya harus jelas. Tidak boleh sama dan harus tahu status hukum perbuatan yang bersangkutan.

Yang kita soroti lebih dalam tentang hal ini adalah bagaimana dampak dari acara Valentine’s day yang tiap tahun menjadi hajatan anak muda macam kamu yang merasa alias kudu merayakan acara ini. Meskipun harus merogoh kocek ortu kamu dalam-dalam. Acara Percintaan dari istilah Valentine yaitu kasih sayang yang dapat kita artikan secara bebas yaitu cenderung ke arah negatif seperti yang ditampilkan oleh ABG-ABG yang ada di televisi swasta di negeri kita. Persis dengan apa yang diajarkan oleh James Van Der Beek dan kawan-kawannya dalam serial Dawson’s Cree. Juga dalam serian Beverly Hills 90210 yang tayangannya menghalalkan pergaulan sebebas-bebasnya. Atau gaya gaul mudel KNPI alias Kissing Necking Petting dan Intercourse yang menyuguhkan aktivitas yang melanggar syari’at. Kita yakin bahwa budaya barat seperti ini sangat kita tolak karena merupakan sifat kemunduran peradaban bahkan bobroknya akhlaq. Jadi Valentine’s day sebetulnya bukan mengagung-agungkan cinta dan kasih sayang tapi lebih ke arah yang mengumbar nafsu agar nafsu kamu dibiarkan bangkit dan liar tanpa kendali.

Cinta Itu Dopping Bila seorang terkena panah cinta apa saja dianggap indah sehingga mabuk cinta membuat manusia mengejar apa saja yang ingin diharapkan tanpa ada filter. Dan apa kamu berfikir bahwa valentine merupakan salah satu sarana dan kesempatan untuk melampiaskan rasa cinta kamu yang sudah terpendam lama yang sudah tak tertahankan kepada someone. Dalam kisah Midsumer Night’s Dream karya William Shakespeare yang diangkat ke layar lebar dan di bintangi oleh Michelle Pfeirffer. Ada sebuah dialog yang menyatakan bahwa cinta sanggup menyibukkan hidup manusia. Benar? Yang pasti memang cinta mampu membuat orang bergairah sekaligus lupa diri.Sehingga pada hari itu terjadi legalisasi pernyataan cinta yang tidak seharusnya. Pada hari itu terjadi kemaksiatan sehingga panji syetan berkibar tinggi dengan keberhasilannya membujuk kamu mengikutinya. Makanya di sini perlu kendali untuk menjinakkan efek sampingan dari dopping tersebut.

Valentine’s Topeng Buruk Model Gaul Remaja Sebelum kita terjerumus pada budaya yang dapat menyebabkan kita tergelincir kepada kemaksiatan maupun penyesalan kita tahu bahwa acara itu jelas berasal dari kaum kafir yang akhidahnya berbeda dengan ummat Islam sedangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a Rasulullah s.a.w bersabda “Kamu akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya Wahai Rasulullah apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda Kalau bukan mereka siapa lagi?”

Kita tidak diperbolehkan ikut-ikutan acara itu sebab Allah tidak suka dengan orang-orang non muslim dan termaktub pada Al Qur’an yang atinya “Katakanlah ‘Ta`atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang non muslim.”.

Sebelum terlanjur, maka kami ingatkan bahwa acara valentine’s day memakan korban khususnya kaum remaja. Untuk itu jangan tertipu dengan gemerlap acara valentine’s day karena menikam perasaan dan akal sehat kamu. Dan yang perlu diingat jangan kamu liar dalam mewujudkan kasih sayang kamu. Hati-hati kawan dengan sabda Nabi yaitu “siapa saja yang menyerupai suatu kaum maka mereka termasuk golongan tersebut.” . Dan apakah kamu mau dikatakan sebagai golongan kaum kafir ? Nggak mau kan? Makanya jangan gadaikan agama demi cokelat dan bunga, Wallahu A’lam bish-Showab

Catatan: Advokasi adalah sebuah bidang dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang diarahkan pada penyadaran, pendampingan, dan pembelaan terhadap hak-hak pelajar melalui pengembangan budaya kritis di kalangan pelajar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here