Peserta lomba sedang menangkap belut hendak memasukkannya ke dalam botol, kemarin.
|
Wonosobo, Harian Jateng – Mahasiswa yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Surakarta (UNS) di Desa Sendangsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menutup kegiatannya dengan lomba menarik.
Mereka mengadakan pagelaran lomba yang dikemas dengan kekeluargaan itu dijadikan cara agar kedekatan peserta KKN dengan warga Sendangsari tak hilang. Salah satunya, lomba yang paling menghibur adalah menangkap belut dan dimasukkan ke dalam botol.
Lomba tersebut unik, sebab puluhan ibu-ibu pun terjatuh, sesaat setelah berhasil menerima belut. Mereka tergesa-gesa, dan terpeleset. Akan tetapi, tak membuat mereka sakit, justru semakin sering terjatuh, dorongan senyum dan semangat penonton ikut meramaikannya.
Kepala Desa Sendangsari, Pawit Adi Wibowo mengharapkan, dengan adanya peserta KKN dari luar daerah maka akan membantu mempromosikan wisata desa di Sendangsari, Wonosobo tersebut.
Selain itu, juga cukup memberikan masukan dalam mengelola wisata desa.
“Setidaknya setelah mereka pulang, bisa mempromosikan wisata desa Sendangsari,” beber dia.
Sementara itu, Rohman Kordinator KKN UNS di sela-sela perlombaan, kemarin, mengatakan bahwa dirinya bersama kawan-kawan KKN sudah dekat dengan warga setempat.
“Kami sudah merasa dekat dengan warga, agar warga tetap teringat dengan kami, diakhir KKN kami suguhkan berbagai perlombaan,” ujar Rahman.
Bukan seberapa besar hadiah dalam perlombaan, tetapi jalinan kedekatan dengan warga yang sedang dibangun. Sebab, sudah hampir 40 hari melaksanakan pengabdian di Sendangsari, secara otomatis sudah ada kedekatan dengan warga sekitar.
“Ada beberapa hal yang sudah kita lakukan, tetapi untuk menutup perjumpaan maka perlombaan adalah salah satu cara yang sangat tepat. Supaya warga bisa terhibur dan merasa senang,”katanya.
Dikatakan, perlombaan yang digelar diantaranya, kursi dumang, tangkap belut serta beberapa lomba lainnya. Lomba tersebut digelar untuk anak-anak dan beberapa warga lainnya.
“Lomba belutnya ada tujuh kelompok dari 7 RT, masing-masing RT mengirimkan anggotanya untuk ikut lomba,”tuturnya.
Selama di Sendangsari, kata Rahman sudah menggelar kegiatan simulasi desa wisata. Simulasi tersebut dilakukan dengan mengundang pelajar dari SMAN I Wonosobo dan SMAN 2 Wonosobo.
“Dalam simulasi pelajar dijadikan sebagai seorang wisatawan, kemudian kami mengantarkannya untuk mengunjungi berbagai obyek wisata desa di Sendangsari,” tuturnya.
Menurutnya, simulasi itu dilakukan, karena melihat peluang wisata di Sendangsari yang sangat besar. Sehingga, dalam kegiatan pengabdian sudah mudah.
“Sendangsari kan sudah ada potensi wisata desanya, kami tinggal melaksanakan simulasinya saja. Karena, pengurus sudah dengan baik dalam mengelola obyek wisata desa,” papar dia. (Red-HJ99/Foto: Mi-Harian Jateng).