Para peserta Dinacom dan petinggi Udinus serta dewan juri saat foto bersama.
|
Semarang, Harian Jateng – Dalam menutup minggu terakhir di bulan Februari 2015, Dinus Application Competition (Dinacom) menggelar babak final penjurian lomba aplikasi tingkat SMA se-derajat dan mahasiswa. Usai melalui tahap yang sangat panjang mulai dari roadshow di beberapa kota di Jawa Tengah hingga penjurian secara di babak final, Minggu (28/2/2016) bertempat di aula gedung E Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) puncak dari Dinacom digelar.
Total terdapat 20 aplikasi terbaik yang masuk dalam babak final kali ini, hasil tersebut diperoleh setelah panitia bersama dewan juri memilih masing-masing 10 aplikasi dari tingkat pelajar dan mahasiswa. Mereka lantas diharuskan mempresentasikan aplikasi hasil karyanya di hadapan juri.
MAN Sidoarjo akhirnya berhasil menyabet juara 1 untuk kategori pelajar. Tim yang dipimpin oleh Cessara Raam Musrianik ini sukses memikat juri dengan Aplikasinya bernama “Sesamus”. Aplikasi berbasis andorid tersebut dibuat dengan tujuan untuk membantu rekan-rekannya sesama siswa agar lebih mudah mempromosikan dan mengembangkan usahanya.
“Kami bikin Sesamus ya tujuannya bantu siswa yang lain biar gampang promosi usaha yang mereka miliki”, ujar Cessara.
Sedangkan juara 2 diraih oleh tim dari SMK Madinatul Qur’an, Jonggol, Bogor. SMKN 3 kendal yang dipimpin oleh Tri Pujiningtyas harus puas menyabet juara 3. Persaingan di kategori mahasiswa tak kalah sengit.
Tiga perguruan tinggi ternama di Jateng-DIY bersaing untuk memperoleh nilai terbanyak dari dewan juri. Secara mengejutkan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan aplikasi “Calova” berhasil mengalahkan tuan rumah Udinus dan berhasil menyabet juara 1. Sedangkan tim dari Udinus dengan aplikasi bernama “Serabutan.id” harus puas dengan perolehan juara 2.
Disusul tim dari STMIK Amikom Purokerto sebagai juara 3 dengan aplikasi “math adventure”.
Event tahunan berkelas nasional yang dihelat oleh Dian Nuswantoro Computer Club (DNCC) ini nampaknya mulai dilirik oleh para developer muda sebagai wadah mereka untuk mengukur kemampuannya dalam membuat suatu aplikasi. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang pada tahun ini mencapai 184 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Alhasil, apresiasi datang dari Rektor Udinus, Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., ia menuturkan tahun ini Dinacom mengalami beberapa perkembangan yang salah satunya terlihat dari meningkatnya jumlah peserta dan jenis aplikasi yang semakin bervariatif. “tahun ini jumlah peserta lebih banyak dan macam aplikasinya lebih variatif”, tuturnya.
Tak hanya itu, Edi juga memberikan apresiasi pada panitia penyelenggara yang dinilai sukses mengadakan Dinacom untuk yang kedua kalinya. Menurutnya berbagai perstasi yang diraih oleh mahasiswa Udinus tak lepas dari peran kampus yang selalu memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang memiliki prestasi. “mahasiswa kami kalau ikut lomba selalu ngotot untuk bisa menang, ini karena mereka juga akan mendapat beasiswa dari kampus karena prestasinya”, imbuh Edi.
Hal tersebut nampaknya juga diakui oleh salah satu juri Dinacom, Dr. Suprapedi, M.Eng. Pria yang juga menjadi peneliti di pusat penelitian Fisika, LIPI ini memberikan apresiasi Udinus karena sebagian besar aplikasi buatan Udinus digunakan oleh pemerintah Kota Semarang.
“Hampir 50% aplikasi temuan yang digunakan pemerintah Kota Semarang itu sumbangan dari Udinus”, tuturnya. (Red-HJ99/Agus).