Ilustrasi |
Semarang, Harian Jateng – Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah mendesak pemerintah pusat segera menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah guna memberikan kepastian jaminan harga bagi para petani.
“Sampai bulan ini, pemerintah belum menetapkan HPP untuk gabah yang seharusnya sudah keluar tiap tahun pada Januari, bukan di bulan Maret saat mau panen begini, ini merugikan petani,” kata anggota Komisi B DPRD Jateng Riyono di Semarang, Selasa (8/3/2016).
Ia mengungkapkan, berdasarkan pengecekan di beberapa daerah seperti Kabupaten Grobogan, Kebumen, Sukoharjo, dan Sragen, diketahui bahwa HPP untuk gabah saat ini masih menggunakan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah dan Beras serta Penyaluran Beras oleh Pemerintah, dimana harga gabah kering panen Rp3.700 per kilogram.
Menurut dia, dengan belum ditetapkannya HPP untuk gabah di tingkat petani akan mengakibatkan serapan Perum Bulog menjadi berkurang, tidak ada kepastian harga di tingkat petani, serta hanya menguntungkan para pengepul.
“Kami minta ada kepastian HPP untuk gabah dari pemerintah karena ini sudah terlambat sekali,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Riyono mengusulkan agar HPP untuk gabah pada 2016 dinaikkan minimal sebesar 10 persen atau lebih tinggi dari HPP tahun lalu.
“Saya usul HPP gabah naik minimal 10 persen, biar harga beras di tingkat konsumen tidak terlalu mahal,” katanya.
Sesuai dengan Inpres yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 17 Maret 2015 itu disebutkan untuk harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp3.700 per kilogram di petani, atau Rp3.750/kg di penggilingan.
Sementara itu, harga pembelian Gabah Kering Giling (GKG) dengan kualitas kadar air minum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen adalah Rp4.600/kg di penggilingan atau Rp4.650/kg di gudang Bulog.
Sedangkan untuk harga pembelian beras kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp7.300/kg di gudang Perum Bulog. (Red-HJ99/Ant).