Ilustrasi |
Solo, Harian Jateng – Realisasi pengadaan pangan di wilayah Surakarta oleh Perum Bulog Sub-Divisi Regional III Surakarta, Jawa Tengah, hingga akhir Maret 2016 mencapai 2.171 ton setara beras.
“Kami pada musim panen hingga Maret ini telah menyerap gabah hasil panen petani sebanyak 2.171 ton setara beras,” kata Kepala Perum Bulog Sub-Divre III Surakarta Muhammad Rizal Mulyawan Latief di Solo, Selasa (29/3/2016).
Dia menjelaskan realisasi pengadaan pangan dengan penyerapan gabah hasil panen petani tersebut dilakukan melalui Gudang Bulog Delanggu, Wonogiri, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo.
Pihaknya mengerahkan satuan kerja yang terdiri atas karyawan Bulog bekerja sama dengan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), serta mitra kerja Bulog dalam melakukan pengadaan pangan.
“Ada puluhan mitra kerja Bulog yang membantu dalam pengadaan tahun ini,” kata Rizal.
Dia mengatakan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini sekitar Rp3.700-Rp3.800 per kilogram. Hal itu tergantung kondisi cuaca.
“Kondisi cuaca memang sangat memengaruhi harga gabah hasil panen petani. Jika cuaca panas harga bisa naik di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” katanya.
Namun, harga gabah di tingkat petani bisa cenderung turun jika kondisi cuaca terus turun hujan.
Dia menjelaskan gabah pada kondisi cuaca sering hujan dapat menyebabkan kadar airnya cukup tinggi sehingga harga cenderung turun.
Pihaknya dalam pengadaan pangan di wilayah itu dengan cara “jemput bola” atau mendatangi petani dan secara langsung membayar di lapangan atau lokasi.
“Kami ditargetkan pengadaan pangan di wilayah Surakarta tahun ini sebanyak 100.000 ton setara beras,” katanya. (Red-HJ99/Ant).