Hanami: Pesta yang Tak Butuh Budget Besar

0

Harian Jateng – Haru (musim semi) telah menjelang. Sakura mankai (mekar), hiasi seluruh dahan. Terbayar sudah penantian setahun, wisatawan menumpuk, Jepang dilanda demam hanami (menikmati sakura).

Sejarah hanami bisa dilacak semenjak zaman nara (710 M -794 M), namun saat itu hanami juga dilakukan untuk menyambut mekarnya ume (prunus mume). Baru pada Zaman Heian (794 M-1185 M) Hanami hanya dilakukan untuk menikmat sakura atau cherry blossom (prunus serrulata) yang mekar setelah Ume.

Tenno Saga (786-842) menikmati hanami dengan makan dan minum di bawah pohon sakura, bahkan dirayakan secara besar-besaran di aula menyambut datangnya musim tanam padi.

“Festival sakura digelar di aula utama. Permaisuri dan pangeran duduk di kiri dan kanan mengapit singgasana. Menikmati puisi, putri dan kaum bangsawan dan lainnya memadukan ritme puisi.

“Aku telah melukis musim semi,” kata Genji, suaranya keras dan tegas.

“Raja memerintahkan agar konser dipersiapkan sebaik-baik ‘Spring Warbler’ (burung kecil bersayap kuning)’, ‘ datang bagai matahari, sangat jarang ditemukan.” — Court lady Murasaki Shikibu in her novel “The Tale of Genji” (11th century).

Tahun ini sakura mekar awal April, tidak sedikit orang yang merayakan Hanami pada tanggal 1. Seminggu lebih lambat dari yang diperkirakan.

Bila pembaca ingin menikmati taman sakura, tidak ada salahnya bila datang ke Ueno Park, Shinjuku, Koishikawa Kurakoen, Koishikawa Botanical Garden, Aoyama Cemetery, Showa Kinen Koen, ataupun ke Koganei Park.

Saya sangat suka beryozakura (hanami di malam hari) dipinggir-pinggir sungai, menyaksikan benerang lampion-lampion bertengkar di atas yakata bune (rumah makan apung), Sumida gawa-Asakusa (Tokyo).

Hanami, pesta bunga anugrah Tuhan, tidak perlu mengeluarkan budget besar. Cukup menyediakan tikar dan bekal makanan dari rumah, maka semuanya akan terasa indah. Bahagia itu sederhana.

Sayangnya saat sakura mekar, cuaca kadang sangat tidak bersahabat; angin kencang dan tiba-tiba turun hujan. Sakura seolah bunga yang mekar hanya untuk sehari semalam.

Untungnya Sakura tidak berkembang sekaligus. Sakura mekar dari daerah berhawa panas kemudian ke daerah bersuhu dingin, merangkak dari Okinawa ke Hokaido. Andai tertinggal hanami di Tokyo, toh bisa menikmati di Hokaido.. (Ken Otani. Corresponden HarianJawa Tengah-Tokyo 2 April 2016).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here