Putri Aida Nur Kurniawati |
Sebagai lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Putri Aida Nur Kurniawati tidak membuang kesempatan dalam mengembangkan bimbel atau bimbingan belajar.
Berkat ilmu yang ia dapatkan dari kampusnya, ia setelah lulus mengembangkan kegiatan mengajar di bimbel yang telah ia lakukan sejak semester tiga saat ia duduk di bangku perkuliahan.
“Saya terjun ke dunia bimbel setelah saya lulus kuliah. Akan tetapi saya sudah memulai member les privat disaat saya kuliah semester 3. Sekalian untuk kegiatan tambahan, karena masih banyak jam kosong,” ujar Putri Aida Nur Kurniawati kepada Harian Jateng, Sabtu (23/4/2016).
Lalu, kata dia kepada Harian Jateng, setelah lulus kuliah saya sambil mencari-cari pekerjaan mengikuti job fair saya tetap menjalankan kegiatan rutin saya yang malah saat itu sudah ada 7 orang les privat.
“Karena kebanyakan dari mereka akan segera mengahadapi ujian nasional dan saya sudah berjanji bahwa akan membantu mereka dalam menghadapi itu, maka beberapa lamaran yang diterima saya tolak. Karena posisi penempatannya juga di luar Jawa Tengah,” beber perempuan kelahiran Semarang, 16 Juni 1992tersebut.
Mulai dari saat itu, lanjut Putri, Agustus 2015 saya bertekad untuk merintis bimbel yang tentunya mendapat dukungan juga dari orangtua.
Salurkan Ilmu Lewat Bimbel
Menurut saya, kata Putri, dunia bimbel sangat menarik, karena tujuan utama saya yaitu bisa menyalurkan ilmu yang saya miliki untuk membantu belajar mereka.
“Ketika mereka bisa merasa terbantu oleh saya, maka disitulah kepuasan saya. Di samping itu saya jadi bisa mengetahui karakter dari berbagai anak,” tandas perempuan yang tinggal di Jl.Palmerah Raya B-167 RT.04 RW.12 Kel.Beji, Kec.Ungaran Timur, Kab.Semarang, Jawa Tengah tersebut.
Untuk rintisan Bimbel Apotema, ujar Putri, saya dimulai dari kelas 4 SD sampai 12 SMA.
“Masalah profit, ibaratnya begini. Tujuan utama saya yaitu untuk membantu mereka dalam belajar, ketika saya mendapatkan profit itu saya anggap sebagai bonus untuk saya,” ujar perempuan yang memiliki hobi menyanyi, voli, renang, dan memasak itu.
Saya tetap membuat kartu SPP tiap bulan yang besar nominalnya disesuaikan dengan jenjang pendidikannya, lanjut dia, yaitu SD = 75000/bulan, SMP = 100000/bulan dan SMA= 125.000/bulan.
Perempuan yang menulis skripsiberjudul “Implementasi Operasi Max-Min pada Nilai Interval Matriks Fuzzy Terhadap Diagnosis Penyakit Osteoarthritis dan Osteomyelitis ini juga mengatakan, pendirian bimbelnya juga didedikasikan dengan niatan visioner. Tujuan bimbel APOTEMA, kata dia, yaitu sesuai dengan visinya yaitu “teman belajar anak anda”.
Menemani, membantu, lanjut dia, memberikan solusi kepada mereka yang memiliki kesulitan terhadap kegiatan belajar mereka.
Ke depan, lulusan SMA Negeri 2 Ungaran ini berharap bimbelnya semakin maju dan mampu membantu anak-anak didiknya bisa belajar dan sukses
“Saya ingin bimbel saya dikenal baik dan bisa membantu menghasilkkan murid-murid yang cerdas dalam berbagai aspek. Mulai dari aspek pelajaran maupun aspek sosial,” ungkap dia. (Red-HJ99/Foto: Putri).