TMMD Angkat Belimbing sebagai Buah Khas Demak

0
Jajaran Kodim Blora saat mengecek tanaman belimbing
Demak, Harian Jateng –Muncul ide menarik terkait pelaksanaan TMMD Reguler ke-96 Kodim 0716/Demak dengan desa sasaran Desa Trengguli, kecamatan Wonosalam. Yakni, banyak pihak yang beharap momen tersebut diharapkan bisa kembaliaan kejayaan buah belimbing yag menjadi buah khas Kota Wali, Demak, yaitu buah belimbing.
Sejumlah warga Trengguli sendiri belakangan ini sempat mempertanyakan, rencana pemerintah Demak yang akan menghijaukan kawasan pinggir sungai Apur C7, di Desa setempat,  dengan Tanaman Belimbing.
Pj Kades Trengguli, M Subki, menyatakan prihatian, dengan semakin berkurangnya pohon belimbing di Demak, dan disinyalir warga lebih memilih menanam pohon jambu.  ‘’Ini perlu mendapat perhatian semua pihak, dengan semakin berkurangnya pohon blimbing di Demak,  bahkan menjurus punah.
Senada dengan Kadaes,  Ali Murtadho yang  Bayan Trengguli menyampaikan bahwa saat ini pohon belimbing sulit didapat di kawasan itu. Kondisi jauh berbeda dengan demak yang dulu periode 1990- an, dimana banyak pohon belimbing tumbuh.

Menurutnya, penyebab pohon belimbing tidak bisa lagi setenar dulu di karenakan masyarakat Demak sudah beralih menanam pohon jambu air. Alasannya cukup masuk akal, yakni dikarenakan untuk perawatannya pohon jambu air lebih mudah daripada pohon belimbing.
‘’Padahal belimbing adalah ikon kota demak yang perlu dilestariakn sesuai budaya lagu Lir ilir Kanjeng Sunan Kali Jogo”Ijo royo royo penekno belimbing kuwi”  ungkap  Ali.
Diakuinya, upaya mengembalikan kejayaan buah Blimbing di Demak cukup dilematis. Pemerintah tidak bisa memaksa para petani untuk menanam belimbing, karena petani sendiri bisa mendeteksi komoditas mana  yang lebih menguntungkan.Tanaman belimbing lebih susah perawatannya, karena membutuhkan air, buahnya harus di bungkus dengan daun jati agar beraroma enak.

Akibat kelangkaan buah belimbing, membuat harga buah tersebut di pasaran melambung. Bahkan akhir-akhir ini, harganya cukup melambung. Biasanya, harga belimbing Rp 500/biji, akhir-akhir ini mencapai Rp 2.000/biji. Bahkan kini sudah mencapai Rp 3.500-Rp 4.000/biji.

Sehingga tidaklah berlebihan jika warga Trengguli berharap, melalui TMMD, TNI bisa memberi motivasi agar penanaman pohon Blimbing bisa digalakan di Demak, sehingga kejayaan Blimbing Demak bisa dicapai kembali.

Dari pantauan, beberapa pemilik kebun belimbing di Demak, belakangan ini  kini mulai melakukan pembibitan dan mempertahankan perkebunan belimbing yang tahun lalu mulai ditinggalkan.


Sekadar kilas balik,  di era 1990-an, banyak warga yang bisa tercukupi kebutuhannya hanya dengan mengandalkan pohon belimbing di sekitar rumahnya. Bahkan  ada warga bisa menunaikan ibadah haji dari hasil menjual belimbing. Namun sekarang, sebagian besar pohon yang mereka pelihara sudah uzur. Produktivitasnya pun sudah mulai menurun. Rata-rata setiap pohon hanya mampu menghasilkan 10 – 15 buah saja.(Red-HJ99/Pendim 0716/Demak).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here