Saut Situmorang pimpinan KPK. (Foto: detik.com). |
Semarang, HARIANJATENG.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang, Jawa Tengah mengecam Saut Situmorang salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, Saut telah berulah dengan menyebut kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai bibit korupsi.
Kronologisnya, awalnya Saut mengisi acara talkshow “Benang Merah” di stasiun televisi swasta yang mendiskreditkan HMI identik dengan koruptor. Dalam talkshow di salah satu TV swasta Benang Merah bertajuk “Harga Sebuah Perkara”, Saut mengataakan “Mereka Orang Cerdas Ketika Mahasiswa, Kalau HMI LK 1, Tapi ketika menjadi Pejabat Mereka Korup dan Jahat”.
Sontak, statement saut membuwat seluruh kadeh HMI se-Nusantara bereaksi keras menyikapi ulah pimpinan KPK tersebut.
Ali Zainul Sofan Direktur Utama Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cabang Semarang mengajak seluruh kader HMI di seluruh Nusantara untuk pasang badan untuk mengambil sikap tegas terhadap pimpinan KPK.
“Pak Saut tidak salah, tetapi sikap beliau sangat tidak pantas untuk dilakukan. Apalagi beliau pimpinan dari lembaga pemberantas korupsi. Seharusnya orang yang beragama itu tidak harus menjelek-jelekan kaum yang lain. Saya pribadi tidak harus menuntut Pak Saut meminta maaf kepada kami (Kader HMI). tetapi meminta maaflah kepada HMI. Biar bagaimana pu HMI sangat berperan penting bagi bangsa Indonesia,” ungkapnya saat di temui di kantor LAPMI, Jl.Dwi Sartika No 78 Semarang, Jumat (6/5/2016).
Sofan menambahkan bahwa pimpinan KPK tersebut sebagai simbol negara yang harus di lindungi dari intervensi. “Siapa yang melindungi KPK jika banyak yang menyerang?. Ya para aktivis, terutama HMI,” tegas dia.
Senada dengan Sofan, Hakim Alif Nugroho selaku formatur Ketua Umum HMI Cabang Semarang bereaksi terhadap sikap pimpinan KPK tersebut. “Sungguh tidak etis pernyataan itu keluar dari pejabat negara, sebelum dia melihat sisi buruh HMI coba menengoklah jasa HMI pada negara,” beber dia.
Sebelum Pak Saut lahir, kata Hakim, HMI sudah berkibar gagah mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, bahkan sampai reformasi selalu menjadi garda terdepan dalam mempertahankan hak-hak rakyat. Kalau ada kader HMI yang korupsi, itu adalah kader HMI yang tidak kaffa dalam mengikuti training di HMI.
Selanjutnya Hakim menghimbau kepada Pak Saut, bahwa kader HMI Cabang Semarang akan melakukan tindakan jika pimpinan KPK tersebut tidak mengklarifikasi atau meminta maaf terhada HMI.
“Pak Saut Situmorang jika tidak segera merespon tanggapan seluruh Kader HMI se-Nusantara, maka kami HMI Cabang Semarang akan melakukan tindakan yang lebih serius,” tambahnya. (Red-HJ99).