Pabrik di Jateng Butuh Ribuan Tenaga Kerja

6
Ilustrasi: Para buruh pabrik saat pulang dari kerja

Semarang, Harian Jateng – Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyatakan industri di Jawa Tengah membutuhkan banyak tenaga kerja terampil.

“Misalnya di Boyolali, saat ini sedang tumbuh industri garmen. Ternyata setelah dibuka, industri ini kesulitan mencari tenaga kerja, bukan karena tidak adanya pengangguran tetapi kesulitan mencari tenaga kerja terampil,” katanya di Semarang, Selasa (10/5/2016).

Dalam hal ini dibutuhkan pendidikan nonformal terutama untuk tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan rendah.

“Tentunya kondisi ini harus di’link’ dan ‘match’ kan dengan kebutuhan perusahaan,” katanya.

Menurut dia, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan sistem vokasional. Dalam hal ini, angkatan kerja usia produktif tidak hanya disiapkan dari sisi teori pendidikan tetapi juga mahir dan cakap dalam mempraktikkan teori yang diperolehnya.

Meski demikian, implikasi tersebut tidak serta merta dapat dilakukan di seluruh daerah.

Menurut dia, sistem tersebut dapat dilakukan di daerah yang banyak terdapat perusahaan di antaranya Kota Semarang, Solo, Pekalongan dan Kabupaten Semarang.

“Terkait hal ini gubernur sedang menggerakkan CSR untuk perusahaan-perusahaan. Salah satu yang dilakukan dalam CSR tersebut adalah pelatihan tenaga kerja, termasuk mereka yang mungkin pendidikannya rendah mungkin setelah mengikuti pelatihan kualitasnya bisa ditingkatkan,” katanya.

Dengan upaya tersebut diharapkan ke depan kualitas tenaga kerja di Jawa Tengah akan semakin maju sehingga perusahaan tidak kesulitan memenuhi kebutuhan tenaga kerja.

“Angkatan kerja kita atau penduduk usia produktif porsinya semakin besar, kalau mereka tidak memiliki ketrampilan produktif tentu ini menjadi beban. Sedangkan kalau mereka memiliki ketrampilan maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa untuk ekonomi kita,” katanya. (Red-HJ99/Ant).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here