KONI Pemalang Galau Pikir Anggaran Pengcab Olahraga

1

Ketua KONI Hery Kalyubi (sebelah kiri) Sekertaris KONI Agung Dewanto (kaos merah).

Pemalang, Harianjateng.com – Gerakan Pemalang Hebat yang digelorakan oleh pemangku kebijakan seolah-olah hanya isapan jempol bahkan cenderung hanya kearah pencitraan saja hal ini bisa ditilik dari beberapa intrumen pendukung Pemalang Hebat misalnya cabang olahraga.

Sebagai Contoh Persatuan Sepakbola Indonesia Pemalang( PSIP) adalah salah satu cabang Olah raga yang paling merakyat namun di sa’at mereka sedang bertanding memperjuangkan Pemalang Hebat, tapi di pihak lain mengalami kedodoran terkait anggaran operasional bahkan sampai beberapa komunitas musik, wartawan, LSM ikut mengamen untuk bisa membantu pendanaan PSIP tersebut.

Terkait dengan mandegnya anaggaran olah raga, Ketua KONI kabupaten Pemalang Drs. Hery Kalyubi di dampingi beberapa pengurus ketika disambangi HP, Senin (16/05) di kantornya komplek Kridanggo mengatakan boleh dikatakan KONI sedang Kolaps.

“KONI tidak bisa  berbicara apapun terkait anggaran untuk masing-masing pengcab  olahraga yang berada di bawah naungan KONI cabang Pemalang,” jelasnya dengan nada setengah menggerutu.

Hery juga mengatakan KONI sudah mengajukan anggaran ke Pemda Pemalang sebesar Rp. 4.584.000,- (empat milyar lima ratus delapan puluh empat juta rupiah) sesuai dengan jumlah total ajuan proposal masing-masing Pengcab Olahrag namun belum cair karena masih menunggu disposisi dari Bupati Pemalang.

Senada dengan yang disampaikan ketua KONI, Agung Dewanto Sekertaris KONI menjelaskan secara rinci. “Sebenarnya dana yang diajukan ke pemda Pemalang sudah diajukan dari sejak awal pengcab olah raga mengajukan anggaran kira-kira bulan November 2015 namun pengurus tidak mengetahui secara pasti mengapa RAB yang diajukan  ke Pemerintah Daerah Pemalang tidak kunjung turun,” Agung.

Dikatakan juga oleh Agung,  pengurus KONI Pemalang yang sekarang ini adalah pengurus baru dan pada saat sedang mengobati luka lama yang ditinggalkan oleh Ketua KONI sebelumnya dan sampai sekarang pengurus baru masih terkena imbasnya terutama dalam pengelolaan anggaran di mana kepengurusan lama pada saat itu dalam pengelolaan manajemen,  keuangan,  tidak transparan sehingga klimaksnya terjadi penyelewengan dana KONI.

“Ini pendapat pribadi saya,  mungkin pemerintah daerah masih merasa ketakutan dan belum percaya sepenuhnya dengan kepengurusan KONI periode sekarang, sehingga dana yang diajukannya ke KONI belum juga diturunkan sampai sekarang,” paparnya.

Terkait dengan kondisi KONI  pada saat ini, untuk kedepan baik Hery Kalyubi maupun Agung Dewanto sepakat untuk mereformasi internal kepengurusan KONI Pemalang yang masih produktif, jujur dan berintegritas tinggi terhadap KONI tetap kita pertahankan serta apabila ada pengurus KONI yang merangkap kepengurusan di struktur kepengurusan salah satu cabang olah raga harus dilepaskan atau resign hal tersebut dilakukan agar adil dan  kepengurusan KONI dibawah pimpinannya dapat bekerja dengan baik, netral dan tidak ada kepentingan kelompok. (Red-HJ99/Joko Longkeyang).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here