Suasana donor darah di kampus UMK. |
Kudus, Harianjateng.com – Beramal dengan uang itu adalah hal biasa. Tetapi beramal dengan mendonorkan darah bagi kemanusiaan, itu adalah luar biasa. Karena orang yang melakukan donor darah itu orang yang ikhlas, tidak peduli darahnya nanti mau disumbangkan ke siapa.
Humas Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kudus, Praptiningsih, mengutarakan hal itu di sela-sela bertugas dalam kegiatan donor darah kerja sama antara PMI dengan KSR/ PMI Unit Universitas Muria Kudus (UMK), Rabu (18/5/2016).
‘’Orang yang melakukan donor darah itu orang-orang luas biasa ikhlas, karena mereka menyumbangkan darah tanpa melihat RAS dan golongan,’’ ujarnya dalam kegiatan donor darah yang dilaksanakan di Aula Masjid Darul Ilmi UMK.
Dia menyampaikan, selain keikhlasan para pendonor, banyak sekali manfaat yang bisa didapat oleh mereka yang melakukan donor darah. ‘’Dengan aktif donor darah, maka seseorang akan jarang terinfeksi penyakit,’’ katanya.
Praptiningsih yang mengaku baru 30 tahun mengabdi di PMI, mengutarakan, saat ini melakukan donor darah tidak lagi menjadi momok bagi masyarakat. ‘’Sebaliknya, donor darah saat ini sudah menjadi gaya hidup,’’ paparnya.
Mengenai kerja sama dengan UMK dalam hal kegiatan donor darah, disebutnya telah berjalan dengan baik dan rutin. ‘’Hanya saja, kegiatan ini belum mencapai 2 persen dari sivitas akademika di UMK,’’ terangnya.
Padahal, lanjutnya, sebagaimana pesan ketua umum Pengurus Pusat PMI yang kini menjabat Wakil Presiden RI, H Jusuf Kalla, paling tidak 2 persen dari masyarakat di suatu wilayah harus melakukan donor darah.
‘’Kami berharap, untuk UMK ini ke depan bisa terealisasi. Kami akan melayangkan surat ke Rektor, agar berkenan mengizinkan PMI menggelar kegiatan donor darah di UMK, satu atau dua minggu sekali,’’ tuturnya.
‘’Kegiatan donor darah kali ini, untuk menambah stok darah menjelang Ramadan, agar kebutuhan darah saat Ramadan bisa tercukupi,’’ tambahnya. (Red-HJ99/Eros).