Ilustrasi |
Semarang, Antara Jateng – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah menyatakan ketersediaan gula pasir di provinsi ini cukup untuk kebutuhan Lebaran sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Saat ini ketersediaan gula pasir di beberapa pabrik gula di Jawa Tengah cukup banyak,” kata Kepala Disperindag Jawa Tengah Priyo Anggoro di Semarang, Jumat (3/6/2016).
Menurut dia, kebutuhan gula pasir di Jawa Tengah hingga Lebaran mendatang diprediksi sebanyak 46.666 ton untuk rumah tangga dan 27.331 ton untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggunakan bahan baku gula pasir untuk produksinya.
“Prediksi jumlah ini meningkat dibandingkan dengan konsumsi masyarakat dan UMKM saat normal pada kisaran 21 ribu ton/bulan,” katanya.
Saat ini, ketersediaan gula pasir tersebar di sejumlah pabrik gula di antaranya di Trangkil sebanyak 64.617 ton, Madukismo sebanyak 22.590 ton, dan Blora sebanyak 45.896 ton.
“Melihat kondisi ini antara kebutuhan dan ketersediaan jauh lebih besar ketersediaan sehingga kita dalam kondisi surplus gula pasir,” katanya.
Menurut dia, tepatnya pada bulan Juli 2016 jumlah tersebut akan meningkat seiring dengan masuknya musim giling tebu. Diharapkan, pada saat itu harga gula pasir yang saat ini masih di kisaran Rp14.500-15.500/kg dapat lebih ditekan.
“Kami berharap paling tidak bisa di kisaran Rp13 ribu, saat ini kami masih mencoba ke arah sana. Dengan tingginya ketersediaan ini diharapkan harga gula pasir di pasaran dapat lebih ditekan,” katanya.
Terkait hal itu, pihaknya akan terus menggelar pasar murah maupun operasi pasar agar stabilisasi harga komoditas pokok termasuk gula pasir dapat terjaga.
“Jelang Lebaran 2015 stabilisasi harga komoditas pokok di Jawa Tengah dapat terjaga, harapannya tahun ini juga demikian,” katanya. (Red-HJ99/Ant).