Doraemon Udinus Ubah Polusi Udara Jadi Ion Positif

0
Alat bernama Doraemon Asap buatan mahasiswa Udinus.

Semarang, Harianjateng.com – Di kota Semarang, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, pada tahun 2014 jumlah kendaraan bermotor jenis sepeda motor mencapai angka 152.286 unit.

Tidak heran, jika laju pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia semakin tak terbendung.
Hal tersebut tentu menyumbang banyak polusi udara di Semarang. Atas dasar tersebut, empat mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil menciptakan alat penyedot asap yang diberi nama “Doraemon Asap”. Keempat mahasiswa tersebut adalah Andika Yudha P, Zakiy Anwar F, Filmada Ocky S, dan Happy Rizky Utami.

Andika yang juga ketua tim peneliti mengaku peembuatan alat tersebut memang didasari atas banyaknya polusi di kota besar seperti Semarang. Selain itu, maraknya kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan juga menjadi dasar pembuatan alat tersebut. “kami buat alat ini karena saat ini polusi di Semarang memprihatinkan, belum lagi polusi di luar jawa akibat kebakaran hutan”, ujar Andika.

Mahasiswa semester akhir ini menjelaskan, cara kerja dari “Doraemon Asap” ini sendiri tidak terlalu rumit. Asap yang ada akan masuk ke dalam alat yang berbentuk balok melalui sebuah baling-baling. Kemudian asap tersebut akan disaring oleh sebuah rangkaian tegangan tinggi sehingga kadar polusinya berkurang.

Usai dilakukan penyaringan, alat tersebut akan mengeluarkan ion positif hasil dari penyaringan yang dilakukan.

“Cara kerjanya simpel, asap masuk dari baling-baling, nanti di belakang ada rangkaian tegangan tinggi yang memfilter asapnya. Keluarnya ion positif dan tidak membahayakan”, jelasnya.

Melalui penelitian yang dilakukan ini, Andika berharap pemerintah kota Semarang memberikan dukungan kepada ia dan ketiga rekannya. Sehingga alat tersebut dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan pemerintah untuk dipasang pada tempat yang banyak polusi.

“Harapannya dapat bermanfaat bagi kota Semarang dulu, kami juga berharap pemkot Semarang mendukung agar alat ini bisa dipasang di wilayah Semarang”, imbuhnya.

Sementara itu koordinator kemahasiswaan Fakultas Teknik Udinus, Sari Ayu Wulandari, S.T., M.Eng., berharap alat tersebut dapat digunakan untuk pengelolaan asap kendaraan. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan di dalam ruangan untuk pengelolaan asap rokok.

“Untuk outdoor  bisa digunakan mengelola asap kendaraan, unuk indoor pengelolaan asap rokok juga bisa menggunakan alat ini”, tuturnya. (Red-HJ99).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here