Ilustrasi |
Semarang, Harianjateng.com – Ketahanan stok beras di Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah saat ini mampu memenuhi kebutuhan sampai Januari 2017.
“Saat ini penyerapan masih terus kami lakukan, ada beberapa daerah yang sudah mulai panen kedua,” kata Kepala Bulog Divre Jateng Usep Karyana di Semarang, Rabu (29/6/2016).
Berdasarkan data, saat ini rata-rata penyerapan beras per hari yang dilakukan oleh Bulog Jateng sebanyak 2.000 ton.
Dari sisi capaian dari awal tahun hingga saat ini sudah sebanyak 330 ribu ton. Artinya, capaian penyerapan sebanyak 65 persen dari target tahun ini yaitu 505 ribu ton.
Sementara itu, mengenai kondisi cuaca yang saat ini terjadi, diakuinya tidak berdampak pada penurunan kualitas beras yang masuk ke gudang Bulog.
“Untuk kualitasnya sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015,” katanya.
Adapun ketentuan pembelian gabah beras dalam negeri sesuai dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tersebut yaitu harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 25 persen dan kadar ham/kotoran maksimum 10 persen adalah Rp3.700/kg di petani atau Rp3.750/kg di penggilingan.
Sedangkan untuk harga pembelian GKP dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen dan kadar ham/kotoran maksimum 3 persen adalah Rp4.600/kg di penggilingan atau Rp4.650/kg di gudang Bulog.
Selanjutnya, untuk harga pembelian beras dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen, dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp7.300/kg di gudang Bulog. (Red-HJ99/Ant).