Sampah yang menggunug. |
Pemalang, Harianjateng.com – Persoalan sampah yang menggunung, menimbulkan pemandangan yang tidak elok, bau yang tak sedap, bahkan bisa menimbulkan penyakit bagi warga sekitar seolah- olah hanya dibiarkan seperti angin lalu saja oleh pemda pemalang.
Salah satu contoh tempat pembuangan sampah warga yang sangat disorot oleh masyarakat keadaannya sangat memprihatinkan adalah yang berada didepan rusunawa Kebondalem, Keluarahan Kebondalem Kabupaten Pemalang dan ada juga titik-titik lain seperti di pasar pagi.
Kepala Kelurahan Kebondalem Laela Fadhilah , S, STP ketika disambangi di kantornya, Jum’at (22/7/2016) mengatakan persoalan sampah yang berada di wilayah kelurahan kebandalem ditangani secara proporsional, dan mengenai sampah yang menggunung di depan rusunawa sebetulnya itu masuk wilayah kelurahan Pelutan.
“Namun demikian pihaknya sudah koordinasi dengan kepala DPU kabupaten Pemalang agar bisa dibuatkan TPS baru serta armada pengangkutan sampah ditambah,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Heru Kundhimiarso, Direktur Pusat Kajian Publik( Puskapik) Pemalang yang kebetulan kantornya berdekatan dengan gunung sampah di depan rusunawa.
“Persoalan sampah itukan persoalan lama dan mudah dilihat, mestinya pihak terkait yang menangani kebersihan kota tanggap terhadap keberadaan sampah di semua titik termasuk timbunan sampah yang berada di depan rusunawa dan jangan membiarkan penumpukan terjadi apalagi hal ini terjadi di dalam kota, yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan, gangguan keindahan, dan menjadikan Kabupaten Pemalang tampak kumuh dan jorok,”jelas Kundi.
Sementara itu Kusnadi, sopir truk pengangkut sampah ketika dijumpai di tempat pembuangan sampah depan rusunwa kebondalem mengatakan,”dirinya hanya mampu mengangkut sampah hanya tiga rit perhari ,” jelasnya singkat. (Red-HJ99/Joko Longkeyang).