![]() |
Ilustrasi |
Semarang, Harianjateng.com – Volume ekspor kopi dari Jawa Tengah menurun pada 2016 jika dibandingkan dengan 2015 akibat panjangnya elnino pada tahun lalu.
“Volume ekspor komoditas kopi asal Jateng sendiri tahun kemarin juga sudah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah Mulyono Susilo di Semarang, Rabu (27/7/2016).
Jika pada tahun-tahun sebelumnya, volume ekspor kopi mencapai 8.500 ton, untuk tahun 2015 turun menjadi 6.000 ton.
Dikatakan, penurunan kembali terjadi pada tahun ini. Secara periode semester, untuk semester pertama tahun ini volume ekspor kopi sebesar 1.420 ton atau turun dari semester satu tahun lalu yaitu 3.200 ton.
Penurunan tidak hanya terjadi di Jawa Tengah tetapi juga secara nasional. Jika pada tahun lalu pada semester satu volume ekspor mencapai 160-170 ribu ton, untuk periode sama tahun ini turun menjadi 72 ribu ton.
Menurut dia, penurunan tersebut merupakan dampak dari panjangnya musim elnino pada tahun lalu.
“Dampak dari cuaca berkepanjangan elnino 2015 mengakibatkan pembungaan kopi yang seharusnya terjadi pada September mundur menjadi November,” katanya.
Selain itu, cuaca tersebut juga berdampak pada gagal panennya kopi di dataran rendah.
“Banyak daerah-daerah dataran rendah penghasil kopi yang tidak bisa panen karena kemarau berkepanjangan yang terjadi pada tahun lalu,” katanya. (Red-HJ99/ant).