Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) dalam acara perayaan HUT Jateng ke 66 di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Senin (15/8/2016). |
Semarang, Harianjateng.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta aparatur sipil negara pada semua satuan kerja perangkat daerah, menjadikan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-66 Provinsi Jateng sebagai momentum untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Yang ingin diubah dan dilihat oleh masyarakat adalah pelayanan, kalau soal infrastruktur atau fisik-fisik itu ada duitnya mesti gampang, tapi yang menjadi masalah adalah bagaimana melayani masyarakat dengan mudah, murah dan cepat,” katanya di Semarang, Senin (15/8/2016).
Ganjar menyampaikan hal itu usai menjadi inspektur Upacara Peringatan HUT Ke-66 Provinsi Jateng yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.
Pada Upacara Peringatan HUT Ke-66 Provinsi Jateng juga dibacakan Deklarasi Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi Jateng oleh Gubernur Ganjar Pranowo yang intinya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mudah, murah dan cepat.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu ingin Deklarasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Jateng menjadi indikator yang ada di masyarakat terkait pelayanan yang diberikan oleh aparatur sipil negara.
“Saya mau itu menjadi satu ukuran di masyarakat sehingga kalau masyarakat masih banyak yang protes soal itu (pelayanan) yang berarti kita tidak melaksanakan revolusi mental,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Menurut Ganjar, pelayanan kepada masyarakat yang mudah, murah dan cepat juga harus diikuti dengan layanan yang bersih, transparan, akuntabel, disiplin serta ditambah dengan senyum.
Selain pelayanan, Pemprov Jateng juga terus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah agar bisa mencapai target yang telah ditentukan.
“Politik anggaran kita ke depan untuk perubahan kayaknya menurun jadi politiknya menurun dan harus disesuaikan, maka apa yang menjadi penghematan untuk memenuhi hal-hal yang lebih prinsip,” katanya.
Ganjar menegaskan dirinya tidak memotong apapun yang menjadi hak dari masyarakat guna mencapai target pendapatan asli daerah Provinsi Jateng.
“Ini yang coba akan kita selesaikan dalam politik anggaran perubahan, pada (penyusunan) anggaran tahun depan saya minta semua untuk menghitung betul berdasarkan data statistik dan proyeksi yang secara ilmu ekonomi bisa diukur, bukan hanya asumsi,” ujarnya.
Pada pelaksanaan Upacara Peringatan HUT Ke-66 Provinsi Jawa Tengah, semua pegawai negeri sipil terlihat mengenakan pakaian adat Jawa lengkap sebagai upaya melestarikan budaya. (Red-HJ99/ant).