Ilustrasi: Suasana kampanye Pilkada |
Batang, Harianjateng.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengajak para pelajar dan mahasiswa mengantisipasi adanya kemungkinan terjadinya pelanggaraan pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah 2017.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Batang, Agung Wisnu Bharata di Batang, Rabu (24/8/2016), mengatakan bahwa pelajar dan mahasiswa merupakan masyarakat yang cerdas untuk bisa menolak praktik politik uang dan kampanye hitam yang akan merusak dalam pelaksanaan Pilkada 2017.
“Oleh karena, kami mengajak pelajar dan mahasiswa dapat ikut menjadi pengawas partisipatif untuk melaporkan pelanggaran pilkada pada panitia pengawas (Panwas),” katanya
Pada kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif itu, Agung menilai pelajar dan mahasiswa sebagai pemilih pemula masih relatif banyak yang belum mengetahui bahwa politik uang adalah melanggar hukum.
Sebagain pemilih yang cerdas, kata dia, pelajar dan mahasiswa harus bisa mencari informasi calon pemimpin kepala daerah yang memiliki bagaimana visi dan misinya.
“Semakin banyak menerima informasi, pelajar akan bisa lebih tahu untuk memilih seorang pemimpin yang nantinya bisa melindungi dan menyejahterakan masyarakat,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat tidak terjebak pada kampanye hitam atau praktik politik uang yang nantinya bisa mengarah adaya mengadu domba dalam pelaksanaan pilkada.
“Kami berharap pelaksanaan pilkada yang akan berlangsung 15 Februari 2017 bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tahapannya,” katanya.
Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Abhan SH, mengatakan sosialisasi pengawasan partisipatif pilkada serentak ini sebagai wujud ihktiar agar pilkada bisa berjalan dengan baik berintegritas, dan bermoral.
“Kami bersama KPU bertekad penyelenggaraan pilkada harus berjalan sukses dan berjalan dengan baik. Oleh karena, kami mengajak masyarakat harus ikut mengawasi apa yang menjadi tugas pengawas pemilu dan KPU,” katanya. (Red-HJ99/ant).