Magelang, Harianjateng.com – Pemerintah Kabupaten Magelang bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko meluncurkan Desa Wisata Kampung Bambu Klatakan di Desa Wringinputih, Borobudur, Jawa Tengah.
Sekretaris PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Pujo Suwarno di Magelang, Minggu (4/8/2016) mengatakan di kawasan ini terdapat sekitar 20 hektare rumpun bambu yang semula sebagai konservasi dan kini dikembangkan menjadi lokasi wisata.
“Di lokasi ini wisatawan diajak menikmati wisata baru berada di areal rumpun bambu, antara lain berupa adventure, tracking, kuliner, dan di desa ini ada pertemuan aliran Sungai Tangsi dan Sungai Progo serta menikmati panorama sunset,” katanya.
Ia mengatakan di Kampung Bambu Klatakan ini wisatawan bisa bersahabat dan menyatu dengan alam, sehingga orang ke Borobudur tidak hanya ke candi saja tetapi banyak tujuan wisata di kawasan Borobudur yang dapat dinikmati.
“Peluncuran Kampung Bambu Klatakan ini menambah objek wisata sehingga pengunjung di kawasan Borobudur akan mendapat pengalaman lebih banyak,” katanya.
Ia menuturkan Kampung Bambu Klatakan dikelola oleh masyarakat, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko sifatnya hanya pendampingan.
Kepala Desa Wringinputih, Suprih Prasetyo mengatakan di Dusun Bojong ini menjadi sasaran investor, berawal dari hal tersebut kemudian timbul semangat masyarakat bahwa daerah ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan.
“Daerah ini memiliki potensi yang bagus, maka tidak akan kami jual tanah ini, tetapi dikembangkan, ditata, dan dilestarikan sehingga bisa menghasilkan lebih dari pada tanah dijual,” katanya.
Ia menuturkan pengembangan Kampung Bambu Klatakan diharapkan dapat menjadi wisata alternatif di luar Candi Borobudur.
“Konsep penataan wisata PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Rau Boko adalah pengembangan wisata di sekitar Candi Borobudur, maka kami tawarkan dusun kami ini,” katanya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Magelang mendukung dan memberikan sentuhan sehingga bisa menjadi maju tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Peluncuran Desa Wisata Kampung Bambu Klatakan oleh Bupati Magelang, Zaenal Arifin ditandai dengan membunyikan alat musik bambu/angklung diikuti masyarakat yang hadir.
Bupati Magelang menyambut positif atas peluncuran Kampung Bambu Klatakan ini. Kawasan yang sebelumnya kotor kini telah dibersihkan oleh masyarakat untuk menarik wisatawan.
“Kami sangat mendukung dengan pengembangan lokasi wisata baru ini, karena selain melestarikan lingkungan kawasan ini bisa dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik,” katanya. (Red-HJ99/ant).