Suasana kegiatan Prajurit Patangpuluhan di Demak. |
Demak, Harianjateng.com – Prosesi penjamasan dan Prajurit Patangpuluhan di Pendopo Kab.Demak dan area makam sunan Kalijaga Kadilangu, Senin(12/09/2016) mengulangi masa kerajaan Demak Bintoro.
Acara prosesi di Pimpin Langsung oleh Bupati Demak H.M Natsir yang di dampingi wakil bupati demak Drs. Joko Sutanto dalam suasana adat keraton kesultanan Demak jawa tengah.
Dandim 0716/Demak letkol Inf Nanang T.T Wibisono S.A.P beserta Jajaran Forkopimda Demak juga turut menghadiri acara tersebut.
Prajurit Patangpuluhan adalah prajurit yang pada masa dulu merupakan pasukan elit Kerajaan Demak Bintoro berjumlah 40 orang. Pasukan ini merupakan pasukan Pengawal Raja Demak yang dipimpin oleh seorang Manggolo Yudho yang disebut “Lurah Tamtomo”, dengan dua orang pengapit (ajudan). Terdapat pula seorang Wiro tamtomo dan 3 Bintoro.
Keberadaan prajurit patangpuluhan sampai saat ini masih dipertahankan sebagai bagian dari acara Grebeg Besar Demak yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. dalam acara pemberangkatan minyak jamas.
Tugas prajurit Patangpuluhan ini adalah yaitu mengawal minyak jamas pemberian dari Raja Demak Bintoro yang akan diberikan kepada ke Sesepuh Kadilangu Demak untuk menjamas pusaka peninggalan Sunan Kalijaga, berupa keris Kiai Crubuk dan Kutang Ontokusumo. Sesepuh Kadilangu adalah Ahli Waris Trah Sunan.
Kalijaga yang berdomisili di Kelurahan Kadilangu. Dalam acara tersebut Raja Demak yang diperankan oleh Bupati Demak bessrta Pimpinan Daerah mulai dari Kapolres, Dandim, Kepala Kejaksaan, Ketua Pengadilan dan Para Pimpinan Instansi di daerah dengan berpakaian adat “Beskap Taqwa” (Pakaian adat Khas Kerajaan Demak) ikut kirab dibelakang minyak Jamas yang dikawal Prajurit Patangpuluhan tadi. Acara ini dilaksanakan Start dari Pendopo Kabupaten Demak setelah pelaksanaan sholat Idul Adha, dan menjadi Wisata Budaya yang dibanjiri oleh pengunjung. (Red-HJ99/pdm).