 |
| Edi Kaur pemerintahan |
Cilacap, Harianjateng.com – Sebanyak 1089 jiwa dari 7 RT dan 2 RW warga Dusun Pitulasi Desa Mekarsari, Cipari, Cilacap, Jawa Tengah sangat menggantungkan kehidupan mereka dari hasil tanaman padi tadah hujan.
Kaur pemerintahan Edi Sukamto mengungkapkan air menjadi ancaman utama mereka, karena tidak memiliki irigasi. Ini tentu saja menyulitkan mereka jika dalam mengolah hasil tanaman padi mereka.
Apalagi, secara geografis, letaknya lebih tinggi dari Sungai yang ada. Sehingga air yang ada tidak sampai atau masuk ke areal persawahan milik warga. Dan lagi areal persawahan tersebut juga jauh dari sumber air/sungai.
“Guna mengatasi hal ini, para petani di sana terpaksa menggunakan mesin pompa penyedot air, guna mengairi lahan pertanian yang ada. Ini tentu saja membutuhkan biaya tambahan karena harus membeli minyak mesin pompa,” kata Edi Kaur pemerintahan.
“Tindak lanjut dari pelaksanaan program TNI Manunggal Membangu Desa (TMMD) ke-97 di Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari, selain pembangunan saluran irigasi juga telah disepakati untuk dilakukan pembangunan fisik rumah pompa air sebagai salah satu upaya penanganan masalahpengairan air ke sawah- sawah,” tambahnya.
Di dusun inipun daerah tadah hujan,permasalahan banjir sendiri merupakan isu strategis utama yang harus ditangani khususnya di wilayah RT 01 dan RW 06 yang merupakan kawasan prioritas penanganan masalah kemiskinan.
“Untuk itu pengembangan infrastruktur saluran air dan pembangunan rumah pompa yang disepakati dalam mengatasi permasalahan pertanian,” ujar dia.
Pembangunan fisik rumah pompa, lanjut dia, dan penataan saluran sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-97 Tahun 2016. (Red-HJ99/pdm).
