Jepara, Harianjateng.com – Sebuah perjuangan luar biasa dilakukan Bapak Yatuni, warga Desa Bantrung yang memilki sawah Di Desa Bringin , Batealit, Jepara. Dia rela mengorbankan tanahnya demi keberhasilan pembanguan pembukaan Jalan antara Desa Bringin sampai Desa Bantrung, yang dikerjakan oleh Satgas TMMD Reg -97 di Wilayah Kodim 0719/Jepara.
Awalnya, Bapak Yatuni, tak menghiraukan segala hal yang terjadi di sekitar lingkungan kediamannya. Karena merasa terdorong karena banyak tentara yang kerja jauh jauh ke desa tersebut maka ia tergugah hatinya,ia rela menyumbangkan tanah sawahnya untuk diambil oleh alat berat bego.
“Selama rakyat percaya bahwa apa yang dilakukan Pemerintah untuk kepentingan bersama rakyat akan sukarela berpartisipasi, inilah pentingnya keterbukaan, komunikasi yang jelas, menjaga kepercayaan rakyat,” ungkap Bpk Yatuni.
Ditekankan, kerelaan pemilik tanah menyumbangkan Lahan tanahnya untuk pengurukan dan pembukaan jalan tidak merugikan, tapi justru sangat menguntungkan.“Bahkan keuntungannya dunia dan akhirat karena harga tanah akan naik dan menjadi pahala atas kerelaannya menyumbangkan tanah sebagai akses fasilitas umum,” ujarnya.
Namun demikian keadaan ini berbanding terbalik bila rakyat memandang pemberian tanah urug untuk kepentingan bisnis, seperti pengerukan lahan untuk eksploitasi maupun kepentingan pribadi. Untuk urusan bisnis, tidak rela tanahnya ia sumbangkan.(Red-HJ99/pdm).