Kudus, Harianjateng.com – Penggagas konsep Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) sekaligus pendiri ESQ Leadership Center, Dr. (HC.) Ary Ginanjar Agustian memotivasi ribuan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK), dalam kegiatan yang digelar di Auditorium Kampus UMK, Kamis (29/9/2016).
Training yang dibuka oleh Rektor UMK, Dr. Suparnyo SH. MS. tepat pukul 09.11 WIB itu, dalam rangka memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai profesionalisme, dunia wirausaha, dan bagaimana menjadi pribadi yang sukses, tanpa mengabaikan nilai-nilai spiritual.
Selain lebih dari dua ribu mahasiswa baru UMK, hadir dalam pembukaan trabing ESQ tersebut, antara lain Dr A. Hilal Madjdi M.Pd. (Wakil Rektor I), Drs. Hendy Hendro HS M.Si. (Wakil Rektor III), Drs. Muh Syafei M.Pd. (Walil Rektor IV), Zamhuri (Manajer Yayasan Pembina UMK), dan Rina Fiati ST. M.Cs. (kepala Lembaga Pendidikan/ Lemdik).
Rektor dalam sambutannya menyampaikan, bahwa mahasiswa selayaknya berbangga, karea Dr. HC. Ary Ginanjar Agustian berkenan hadir dan memberikan ceramah dalam pembukaan training ESQ di UMK di tengah-tengah kesibukannya. “Kalian harus bangga, karena Pak Ginanjar bisa hadir di tengah-tengah saudara,” katanya.
Dia menjelaskan, UMK sudah sejak lama menyelenggarakan training ESQ. “Training ESQ sudah dilakukan di UMK sekitar tahun 2007, yang diikuti oleh dosen dan karyawan. Untuk mahasiswa, training ini diberikan sejak 2010,” paparnya.
Ary Ginanjar mengapresiasi UMK yang menggelar training ESQ bagi mahasiswanya. “Saya iri dengan mahasiswa UMK, karena semasa kuliah dulu, kampus Saya tidak pernah memberikan training seperti ini dan tidak memberitahu cara untuk sukses. Sementara di UMK dikenalkan dengan Gusjigang,” paparnya.
Dalam pandangannya, Gusjijang adalah ilmu yang luar biasa, yang ‘diwariskan’ oleh salah satu anggota Wali Songo: Sunan Kudus. ‘’Gusjigang tidak sekadar mendorong seseorang untuk cerdas dan berperilaku bagus (berkarakter) saja, tapi juga harus pandai berwirausaha (berdagang) dan mengaji (pandai dalam hal agama-Red),” tuturnya.
Dia pun menekankan, bahwa ada hal-hal yang mesti dipahami seseorang jika ingin sukses, antara lain untuk merubah sesuatu menjadi lebih baik. ‘’Kalau Anda kuliah di UMK hanya untuk dapat ijazah, itu biasa,’’ ungkapnya.
Untuk itu, mahasiswa UMK diharapkan memiliki motivasi atau dorongan di luar selembar iajzah atau gelar Sarjana. ‘’Mahasiswa UMK harus punya dorongan yang besar untuk merubah Indonesia. Dengan begitulah, kampus UMK bisa bersaing dan mengalahkan (prestasi) kampus-kampus lain,’’ paparnya.
Ary pun menyontohkan, petinju legendaris Muhammad Ali, bisa menjadi juara tinju dunia bukan hanya karena pukulan-pukulan dan kepiawaiannya bertarung di ring tinju. ‘’Ali dilahirkan sebagai warga kulit hitam, yang waktu itu dipandang sebagai warga kelas dua. Nah, dengan tinju Ali ingin agar warga kulit hitam sejajar dengan warga kulit putih. Dorongan inilah yang tidak banyak dilihat orang, sehingga Ali jadi juara tinju,’’ katanya. (Red-HJ99/Hms).