Jepara, Harianjateng.com – Teriknya matahari siang itu di Desa Bringin sangat menyengat. Jalan yang pagi tadi riuh oleh tentara dan warga membangun jalan desa Bringin menuju Desa Bantrung sepanjang 508 meter tidak lagi ramai. Hanya beberapa penduduk yang lalu lalang dari sawah ke kampung maupun sebaliknya.
Rupanya keriuhan itu berpindah menuju rumah – rumah warga desa Bringin. Salah satunya adalah rumah bapak paejan. Rumah bapak Paejan cukup ramai dengan candaan warga dan beberapa personil satgas TMMD.
Meraka sedang menikmati santapan makan siang yang disediakan pak Paejan. Keakraban itu begitu nyata terlihat. Kemanunggalan TNI dan masyarakat rupanya bukan hal mustahil dilakukan. Buktinya dengan TMMD kemanunggalan TNI dapat dilakukan. Mukri merasa saat ini bukan saja desanya menjadi lebih maju, namun juga aman dengan kedatangan satgas TMMD.
“Sejak adanya adanya pak tentara desa kami aman” ungkapnya dengan logat jawa. Paejan yang sehari – hari bekerja sebagai petani juga merasa ekonomi mereka lebih stabil dengan banyaknya tentara di rumahnya. “pak tentara ini makan disini. Kami diberi uang untuk belanja dan memasak. Kalau dirumah saya, ya istri saya yang ngurusi urusan masak” katanya.
Danki 410/Alugoro Lettu. Inf. Suyitno yang juga dilokasi menekankan kepada prajurit untuk terus bersinergi dan bersama – sama dengan rakyat. Jangan pernah mengeluh. “TNI terlahir untuk bangsa dan negara. Tidak ada waktu untuk mengeluh apalagi soal makanan. Warga sudah menjamu prajurit dengan baik” tegas Danki 410/Alugoro.(Red-HJ99/Pendim 0719/Jepara).