Semarang, Harianjateng.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kartu tani disinergikan dengan data kemiskinan agar bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan diterima oleh para petani yang kurang mampu.
“Selama ini bantuan pemerintah kurang tepat sasaran karena ketersedian data kemiskinan petani belum ada sehingga perlu dilakukan pendataan secara terus menerus agar data yang ada di sistem pemerintah selalu ‘update’,” katanya di Semarang, Selasa (4/10/2016).
Menurut Ganjar, pendataan petani akan lebih mudah lagi jika melibatkan pemerintah desa yang lebih paham tentang kondisi masyarakat dan pertanian di desanya.
Akan lebih baik lagi jika sistem informasi desa tersebut tersinergi dengan sistem informasi pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi.
“Dengan demikian, petugas dari dinas terkait tinggal melakukan verifikasi dari data yang ada pada sistem informasi tersebut,” ujarnya.
Ganjar berharap koordinasi pihak terkait seperti pabrik pupuk, distributor, penyuluh, perbankan, pengambil kebijakan dari pemerintah dapat terus ditingkatkan agar para petani mendapatkan hak-haknya.
Pendataan kartu tani yang dilaksanakan di 21 kabupaten/kota sudah terselesaikan dengan jumlah petani sebanyak 1.539.000 orang dan 26.164 kelompok tani.
Dari jumlah tersebut data petani yang sudah terunggah ke sistem sejak 25 September 2016 tercatat sebanyak 1.361.334 orang dan 22.289 kelompok tani, sedangkan untuk kartu tani yang sudah tercetak kurang lebih 1,2 juta kartu dan akan dibagikan kepada seluruh petani mulai Oktober 2016. (Red-HJ99/ant).