25,4 Persen Warga Jateng Punya Masalah Gigi dan Mulut

13
drg. Ratu Mirah Afifah GCCClindent, MDSc Head of Professional Relathionshop Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk (kiri) saat memberi sambutan dalam pembukaan BKGN 2016 di halaman RSGM Unissula, Kamis (6/10/2016).

Semarang, Harianjateng.com – Dari data yang dihimpun Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unissula sampai 2016 ini, tiap 100 orang, ada 430 gigi yang rusak, itu kalau di Jawa Tengah. Dari jumlah itu, ada sekitar 25,4 persen warga Jawa Tengah yang memiliki masalah sakit gigi dan mulut yang belum tertangani dengan baik.

 

 

“Merujuk pada RISKESDAS 2013, dari 94,6 persen masyarakat Jawa Tengah yang telah menyikat gigi, baru 1,7 persen yang menyikat gigi secara benar, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur,” ujar drg. Suryono, S.H, MM, Ph.D Dekan FKG Unissula saat pers conference di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unissula dalam rangka perayaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) tahun 2016, Kamis siang (6/10/2016).

 

 

Angka tersebut, menurut Suryono, masih berada di bawah rata-rata nasional yang memprihatinkan yaitu 2,3 persen. “Bila dikupas lebih lanjut, kajian data RISKESDAS 2013 juga menunjukkan 25,4 persen masyarakat Jawa Tengah memiliki masalah gigi dan mulut, namun baru 7,9 persen menerima penanganan. Untuk itu, kami menghimbau warga Jawa Tengah khususnya Kota Semarang memanfaatkan kehadiran BKGN di RSGM Unissula,” beber Dekan FKG Unissula tersebut.

 

 

 

Sementara itu, drg. Ratu Mirah Afifah GCCClindent, MDSc Head of Professional Relathionshop Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk menambahkan bahwa BKGN hadir salam salah satunya untuk usaha promotif dan preventif. “Kebiasaan orang Indonesia itu periksa ke dokter gigi kalau sudah sakit,” bebernya.

 

 

Tidak berkunjung ke dokter gigi secara rutin, menurut Ratu Mirah merupakan kebiasaan buruk yang dilakukan oleh sebagian orang. Padahal, melalui kunjungan rutin ke dokter gigi, masalah gigi bisa segera ditangani shingga mampu mengurangi risiko gigi berlubang, penyakit gusi, serta mencegah perawatan lanjutan. “Dengan perawatan rutin, maka kondisi mulut seorang akan lebih baik,” beber perempuan berkerudung tersebut. (Red-HJ99/HI).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here