Kudus, Harianjateng.com – Indeks Prestasi Komunlatif atau IPK, dalam jagad akademik selama ini masih menjadi tujuan utama mahasiswa. Bahkan, selama ini banyak pemahaman yang tumbuh di kalangan mahasiswa bahwa IPK tinggi akan memudahkan seseorang mendapatkan pekerjaan pascalulus. Padahal, kenyataan menunjukkan IPK tinggi tidak menjamin seseorang mudah memperoleh pekerjaan.
Hal tersebut diungkapkan Dr. Drs. Ahmad Hilal Madjdi MPd saat menjadi keynote speaker dalam acara seminar karir hasil kerjasama Universitas Muria Kudus (UMK) dengan Bank Central Asia (BCA) di Aula Masjid Darul Ilmi Kudus, Jawa Tengah, Senin (10/10/2016).
Dalam kegiatan yang diikuti tak kurang dari 180 peserta mahasiswa calon wisudawan itu, Hilal mendorong para calon lulusan agar selalu menyiapkan diri menghadapi ketatnya dunia kerja. Apalagi sejak era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah diberlakukan.
“Sekarang yang dibutuhkan perusahaan itu keahlian, bukan nilai. IPK itu belakangan. Jadi adanya seminar karir kali ini supaya membuka wawasan para calon wisudawan UMK. Sehingga tak hanya bergantung pada IPK tinggi,” terangnya
Dikatakannya selama kuliah mahasiswa telah banyak diberi pembekalan baik itu yang sifatnya teori maupun praktik. Untuk itu, pihaknya optimis bahwa mahasiswa ketika lulus sangat siap menghadapi tantangan dunia kerja kedepannya. Tak lupa Hilal juga berpesan supaya dalam bekerja nantinya selalu mengutamakan kejujuran.
“Pertama-tama yang perlu sejak sekarang adalah membiasakan jadi orang jujur, mempunyai kemampuan dan siap bersaing dan IPK tinggi kalau tidak jujur sama saja,” pesannya
Sementara itu, Adityo pemilik konsultan karir “Career Guide Indonesia” yang pada kegiatan tersebut menjadi narasumber mengatakan, ketika seorang mahasiswa telah lulus dari bangku kuliah, sebelum ia diwisuda setidaknya telah mengenal karakter dirinya kekurangan dan lebihnya karena hal itu penting saat seseorang melakukan wawancara kerja.
“Dalam tahap interview seringkali banyak pertanyaan yang sifatnya jebakan. Dan bagi orang yang baru pertama pasti akan bingung. Untuk itu lah pentingnya mengenal diri sendiri baru setelahnya perusahaan yang dituju,” paparnya
Selain Adityo hadir sebagai narasumber Teguh Aaron Munir salah seorang profesional dibidang perbankan dan pemilik perusahaan PT. Aaron Munir Indonesia dengan produk bermerk Natures Energy pemasok makanan organik untuk perusahaan retail nasional dan internasional seperti AEON, Farmers Market, dan Foodhall. (Red-HJ99/Hms).