Lionne Ristasya Wilson, Bergelut Jadi Model Top

30
Lionne Wilson saat pemotretan.

Bagi Lionne Ristasya Wilson, menekuni dunia modelling menjadi jalan hidupnya. Ia pun ketika ditanya punya target apa, dengan tegas menjawab ingin menjadi model top dan go internasional. “Awalnya, ikut-ikut, diajak teman, eh jadi keterusan suka,” kata Lionne Ristasya Wilson kepada Harianjateng.com, Kamis (13/10/2016).

Ketika ditanya target di modelling, ia pun menegaskan bahwa dirinya ingin dan mau punya nama seperti model-model terkenal lainnya. “Aku sih maunya jadi model top internasional,” beber model cantik yang baru menapaki usia 24 tahun tersebut.

Untuk meraih impiannya tersebut, ia mengaku terus berusaha, banyak belajar dan berusaha. “Terus banyakin link-link biar semakin banyak yang kenal,” beber pemilik nama panggung Lionne Wilson tersebut.

Dijelaskan dia, bahwa sebenarnya banyak sekali peran model dalam mempromosikan wisata, potensi budaya, tari, dan busana-busana daerah.”Kalau perannya bisa menarik para wisatawan dengar kita memperagakan budaya Indonesia,” ucap pemilik tinggi badan 170 cm dan berat badan 53 kg tersebut.

Ia menegaskan, bahwa banyak wisata yang menarik untuk pemotretan. “Bali, pulau H, Karimun Jawa, Wakatobi, Raja Ampat, Kota Tua dan lainnya,” papar perempuan cantik yang kini tinggal di Jalan Mesjid Al-makmur Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu tersebut.

Menurut dia, cara mempromosikan wisata Indonesia adalah dengan memposting foto-foto ke media sosial. “Foto-foto kita posting yang berada di tampat-tempat tersebut. Dan misalkan dengan caption, indahnya Indonesiaku,” tandas perempuan pemilik ukuran celana 27/28 tersebut.

Menurut dia, untuk menjadi model tidak boleh menyerah. “Jangan pantang menyerah, terus berusaha, perbanyak link, tetap rendah hati,” papar perempuan yang sudah melakukan pemotretan di Pulau H, Taman Mini Indonesia Indah, Medan, Makassar dan sejumlah daerah lain di Indonesia tersebut.

Ditanya soal foto nude, ia mengaku tegas belum pernah, meskipun saat ini banyak model yang mudah dan cepat terkenal ketika mendalami foto tersebut.

“Belum pernah. Menurutku, foto nude art bergantung ke profesionalan sang fotografer dan model. Kalau mereka sama-sama berkolaborasi dengan baik, maka akan menjadi sesuatu hal maaf bukannya yang negatif, tapi akan mengahasilkan foto yang art, walaupun sekarang banyak yang berfoto nude bukannya menghasilkan art tetapi malah menghasilkan unsur negatif,” bebernya.

Dijelaskan dia, ia punya pengalaman menjadi cover Majalah Gress Magazine Edisi 40, Majalah Bengkel Jelita, cover Majalah Sisila Magazine dan menjadi Miss Hin Solo 2016.

Di tahun ini, ia berharap bisa terus naik karirknya. “Semoga semakin banyak yang kenal. Amin,” pungkas dia. (Red-HJ99/Foto: Lionne Wilson).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here