Temanggung, Harianjateng.com – Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meluncurkan 10 desa wisata bersamaan kegiatan Gerebek Agung Tuk Tempurung di kawasan Situs Liyangan, Desa Purbosari, Temanggung, Jawa Tengah.
Bupati Temanggung, Bambang Sukarno di Temanggung, Senin (17/10/2016), menyebutkan sejumlah desa wisata tersebut, yakni Purbosari, Ngropoh, Traji, Pagergunung, Tegalrejo, Soropadan, Menggoro, Tawangsari, Kedu, dan Tlahab.
Ia mengatakan sejumlah desa tersebut memiliki potensi wisata masing-masing yang perlu dikembangkan, seperti di Desa Purbosari ini terdapat Situs Liyangan.
“Selain untuk melihat situs, masyarakat harus mengembangkan potensi budaya dan lainnya untuk mendukung pariwisata,” katanya.
Ia mengatakan peluncuran desa wisata ini untuk membangkitkan kebudayaan dan keindahan alam di Temanggung untuk menarik wisatawan.
“Saya kira 10 desa tersebut nantinya menjadi ikon Temanggung. 10 desa wisata itu sudah ditetapkan tinggal mencarikan anggaran termasuk dari APBD Kabupaten Temanggung.
Gerebek Agung Tuk Tempurung di lereng Gunung Sindoro itu diawali kirab budaya dengan mengusung sejumlah gunungan yang tersusun dari hasil bumi setempat. Kirab dipimpin Kades Purbosari, Saifuddin Ansory.
Kirab yang diikuti pula beberapa kelompok kesenian tradisional tersebut dimulai dari balai desa menyusuri jalan desa yang masih berupa tatanan batu menuju Situs Liyangan.
Setelah doa bersama, gunungan tersebut menjadi rebutan warga.
Di areal utama situs, empat seniman menampilkan tarian ritual Mustika Tirto yang diiringi dengan rebab dan kenong sembari seorang warga mengalunkan kidung untuk keamanan dan kesejahteraan warga.
Di akhir kegiatan Bupati Temanggung dan Kades Purbosari menyiramkan air dari Tuk Tempurung pada bangunan candi sebagai pananda warga untuk menjaga sumber air dan kesuburan.
Kades Purbosari Saifuddin Ansory mengatakan ritual sebagai wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan karunia yang tidak terhitung pada warga. Melalui ritual warga diingatkan untuk selalu menjaga lingkungan. Terjaganya lingkungan itu akan berfaedah dengan tanah tetap subur dan sumber air tetap bersih.
“Ritual ini juga untuk memperkenalkan potensi Liyangan pada masyarakat luas,” katanya. (Red-HJ99/ant).