Bagi Awalia Setyaningrum, menjadi model tidak harus perempuan yang bergelut di dunia modelling saja, akan tetapi semua orang berpotensi dan berkesempatan menjadi model hijab. Putri dari pasangan Sutarman dan Neni Sugiati ini, saat ini juga bekerja sebagai asisten bidan Wahyu Dwi Windarti, Amd.Keb di Mijen, Semarang.
“Saya terjun di dunia modelling sejak tahun 2011. Saat itu saya sedang menempuh pendidikan diploma 3 kebidanan di Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran, Semarang pada semester II,” beber Awalia Setyaningrum kepada Harianjateng.com, Senin (17/10/2016).
Selain modelling saya adalah seorang bidan, kata dia, bagi saya kedua profesi ini sangat bertolak belakang. “Saya menjalani kedua profesi saya ini dengan sungguh-sungguh agar keduanya berjalan seimbang,” lanjut gadis yang memiliki tinggi badan165 cm tersebut.
Tergoda Sukses di Modelling
Dijelaskan dia, bahwa sejak kecil ia sering bergelut di dunia seni. Tidak heran, perempuan cantik kelahiran Pati, 25 Maret 1995 ini kepada Harian Jateng mengaku suka seni meski ia bekerja di dunia kesehatan.
“Dari kecil saya bergelut pada dunia seni seperti tari, melukis, dan kaligrafi. Pertama saya hanya suka foto dan kebetulan ada fotografer yang mengajak saya untuk hunting foto. Dari hunting itu saya mulai diajak foto oleh beberapa fotografer yang sangat membantu saya dalam berpose dan lebih membuat saya tertarik dengan dunia modelling,” beber lulusan MA PPKP Darul Ma’la Winong Pati tersebut.
Hingga suatu ketika, kata dia, saya mengikuti Lomba Model Muslimah 2016. “Di sana saya mendapat Juara III The Best Performance. Itu ajang catwalk yang pertama kali saya ikuti dan alhamdulillah mendapat juara,” ungkap jebolan Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran Semarang tersebut.
Target saya dalam bidang modelling, kata dia, adalah untuk mengasah kemampuan saya bukan hanya pada dunia foto model. “Tapi juga mulai mengembangkan di dunia akting, MC, iklan dan catwalk,” beber lulusan SMP Negeri 1 Winong Pati tersebut.
Saya, kata dia, ingin menjadi model hijab yang dapat mensuport perempuan perempuan muslim di luar sana, bahwa seksi dan cantik bukan terbuka. “Tapi dengan pakaian muslimah pun kita dapat tampil trendy bahkan lebih anggun,” beber dia.
Untuk mencapai cita-cita saya itu, kata dia, saya mencoba mengikuti berbagai lomba dan latihan. “Sebagai model saya mencoba mengeksplor daerah Semarang seperti lokasi-lokasi yang digunakan saat pemotretan , yaitu Taman Maerakaca. Di sana kita bisa menemukan berbagai gambaran budaya di Jawa Tengah,” imbuh gadis asal Bumi Minta Tani tersebut.
Semua wisata yang digunakan untuk pemotretan, lanjut dia, itu punya dari tarik yang berbeda. “Nah, di situlah keasyikan menjadi seorang model. Pada lokasi yang sama bisa mendapatkan view yang berbeda,” gadis yang kini berdomisili di Semarang tersebut.
Harapan saya di tahun ini, lanjut dia, saya ingin mendapatkan job catwalk . “Itulah impian saya di tahun ini,” tandas dia. (Red-HJ99/Foto: awalia-dok).