Semarang, Harianjateng.com – Menyatukan semangat antisipasi potensi bencana, Jumat (21/10/2016) Walikota Semarang Hendrar Prihadi memimpin langsung Apel Siaga Bencana Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan Pemkot Semarang dan masyarakat lebih siap serta waspada mengantisipasi bencana pada musim penghujan ini.
Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD, Suharjono dalam laporannya, sebanyak 900 personil yang terdiri dari unsur TNI, Polri, PMI, angkatan laut, basarnas, damkar, BPBD, satpol PP, lurah, camat, PKK, FKPPI, perwakilan rumah sakit seluruh Kota Semarang hingga relawan tanggap bencana ikut bergabung dalam apel ini. Selain itu, sebanyak 41 armada kesiapsiagaan bencana seperti ambulance, mobil derek, mobil pemadam kebakaran, dan bego pun diturunkan pada apel ini.
Tercatat, saat ini Kota Semarang memiliki 23 kelurahan siaga bencana. Keberadaan kelurahan siaga bencana ini diharapkan dapat selalu siap dan siaga mengantisipasi bencana jika sewaktu-waktu terjadi. Hingga Oktober ini, tercatat telah terjadi 38 kali tanah longsor, 36 kali bencana kebakaran, 27 kali banjir, dan satu kali puting beliung.
Melalui apel siaga bencana ini, Walikota mengajak seluruh pihak untuk ikut bergerak bersama saling membantu menghadapi tantangan bencana dan menguatkan untuk membangun Kota Semarang yang semakin hebat.
Mengingat kondisi topografi Kota Semarang yang terdiri dari dataran tinggi dan rendah, lanjutnya, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir dan tanah longsor. “Saya menghimbau kepada seluruh warga harus tetap waspada pada musim penghujan seperti ini, untuk wilayah Semarang bawah waspada dengan datangnya banjir dan untuk Semarang atas juga harus lebih waspada dengan tanah longsor yang kerap terjadi belakangan ini,” ungkap Walikota.
Sementara kepada jajaran Pemkot Semarang khususnya BPBD, Walikota mengajak untuk lebih cermat dan detail dalam melakukan upaya preventif pencegahan bencana. Upaya edukasi masyarakat pun diperlukan untuk mengurangi dampak bencana.
Bencana yang terjadi ini tentunya perlu menjadi perhatian bersama agar lebih waspada. Walikota pun mengingatkan untuk lebih teliti lagi mengawasi pohon-pohon yang usianya sudah tua. Lanjutnya, diperlukan adanya pengawasan yang extra, pasalnya pohon tumbang yang juga telah merenggut korban jiwa. “Saya meminta agar Dinas PJPR dan Dinas Pertamanan untuk secara berkala memeriksa pohon-pohon yang ada di Kota Semarang, agar pengguna jalan dapat merasa lebih nyaman dan aman saat melintasi di area yang banyak pepohonan yang besar dan berusia,” pungkasnya.
Seusai upacara Walikota melakukan pemeriksaan kendaraan operasional yang berjaga di sepanjang Jalan Pemuda. Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga mencoba mengendarai kendaraan multiguna yang mampu menempuh berbagai medan seperti rawa-rawa, sungai maupun lumpur. (Red-HJ99/Hms).