274 Desa di Jateng Masih Tertinggal

5
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP (tengah).

Semarang, Harianjateng.comĀ – Desa tertinggal yang ada di Provinsi Jawa Tengah saat ini tercatat mencapai 274 desa dari total 7.809 desa yang ada di Jawa Tengah. Meski dinilai sedikit, namun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya untuk meningkatkan status desa tertinggal tersebut menjadi desa berkembang.

 

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengatakan desa-desa tersebut dinyatakan tertinggal karena adanya masalah akses dan tidak tersedianya informasi dan data yang memadai. Untuk itu, pihaknya mengupayakan terwujudnyaĀ single data systemĀ yang disambut baik Badan Informasi Gespasial (BIG) dengan membuat Sistem Informasi Geospasial Desa (SIGDes)

 

 

“UpayaĀ single data systemĀ dari Provinsi Jawa Tengah ini disambut baik oleh BIG. Sehingga BIG membantu sepenuhnya ke kami dengan SIGDes,” katanya saat konferensi pers usai membuka Rapat Koordinasi Sistem Informasi Pembanunan Daerah (SIPD) dan Bimbingan Teknis Sistem Informasi Geospasial Desa (SIGDes) di Hotel Kesambi Hijau Semarang, Senin (7/11/2016).

 

Menurut Puryono, SIGDes ini merupakan gabungan dari berbagai data dan informasi pembangunan baik dari data statistik, sektoral dan geospasila dari BPS, Lapan, BIG, kabupaten/ kota, dan Provinsi Jawa Tengah. Sehingga perencanaan dan penyusunan program dan anggaran akan lebih cermat, akurat dan terukur. Terlebih pada 2018 ini penyusunan program akan berbasis pada data dari SIGDes.

 

“Harapan adanya SIGDes ini akan memberikan kecermatan keakurataan dan juga terukur. Sehingga nanti program ini akan selesai pada tahapan tahun keberapa bisa dihitung,” ujarnya.

 

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah ini menyampaikan SIGDes merupakan implementasi dari Nawa Cita Jokowi-JK ketiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Karenanya, kemajuan desa sangat diperlukan dalam membangun kekuatan NKRI.

 

“Kalau desa itu maju otomatis kecamatan juga akan maju karena kecamatan itu adalah kombinasi dari desa. Kalau kecamatan maju, kabupaten/ kota pasti maju. Demikian juga dengan provinsi yang merupakan gabungan dari kabupaten/ kota dan negara merupakan gabungan dari beberapa provinsi di Indonesia,” tuturnya.

 

Pada tahun ini, Pemerintah Jawa Tengah menargetkan 100 desa sudah memiliki dan menerapkan SIGDes denganĀ pilot projectĀ dilakukan empat kabupaten, yaitu Temanggung, Semarang, Kudus dan Rembang. Sedangkan pada 2017 nanti seluruh desa ditargetkan sudah memiliki SIGDes.

 

 

Sementara itu Deputi Bidang Informasi dan Geospasial Dasar BIG Doddy Sukmayadi mengatakan melalui SIGDes akan mempercepat perencanaan dan pembangunan nasional, karena melalui data informasi tersebut akan terlihat prioritas yang harus dibangun di suatu daerah. Sehingga diperlukan kesamaan visi dan misi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota dan desa agar pembangunan dapat berjalan lebih cepat.

 

“Dengan informasi ini akan terlihat dari segi prioritas apa dulu yang harus kita bangun untuk melaksanakan pembangunan nasional, provinsi, kabupaten dan desa. Dan berikutnya juga memang perlu kesamaan visi dan misi dalam pembangunan ini,” pungkasnya. (Red-HJ99/Hms).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here