Magelang, Harianjateng.com – Dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) tiap tahunnya terus bertambah. Jika pada 2012 dana BOS mencapai Rp 2,8 triliun, pada 2016 meningkat menjadi Rp 5,2 triliun.
Peningkatan anggaran itu mesti diimbangi dengan penyaluran yang optimal. Sehingga, anak usia sekolah mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan minimal wajib belajar 9 tahun.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meminta penyaluran dana BOS dipusatkan pada Bank Jateng, agar dapat lebih managable di dalam pencairannya. Di samping itu juga dapat mencegah kebocoran pendistribusian BOS. Apalagi, pengalaman Bank Jateng dalam penyaluran BOS sudah teruji sejak 2012 lalu.
“Kalau nanti SMA/ SMK masuk ke provinsi, duit (BOS) juga mengalir banyak. Saya minta nanti dimasukan ke Bank Jateng semua agar lebih managable,” katanya pada acara Evaluasi Penyaluran Dana BOS Tahun 2016 dan Sosialisasi Dana BOS Tahun 2017 di Hotel Atria Kota Magelang, Selasa (8/11/2016).
Menurut Ganjar, besaran BOS yang ditambah dengan anggaran sertifikasi akan mencapai Rp 7 triliun. Sehingga secara perbankan dapat menguntungkan bank tersebut. Keuntungannya nantinya dapat digunakan untuk membantu merenovasi sekolah-sekolah rusak dan siswa tidak tidak mampu melalui bantuan CSR.
“Makin keuntungannya banyak, CSR itu bisa dimasukan untuk sekolah. Membantu sekolah rusak dan anak-anak tidak mampu,” ujarnya.
Mantan anggota DPR RI ini berharap dana BOS tidak hanya digunakan untuk memberikan pengetahuan bagi para siswa, tapi juga keahlian melalui ekstrakurikuler. Jadi, di samping mendapatkan ijazah, mereka juga mendapatkan sertifikat keahlian. Dengan begitu, setelah lulus siswa SMA juga tidak kesulitan untuk mencari pekerjaan, sama halnya dengan SMK.
“Saya bayangkan kalau anak SMA kita punya keahlian tambahan, itu luar biasa,” jelas gubernur.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan pada triwulan pertama hingga empat 2016 ini penyaluran dana BOS oleh Bank Jateng mencapai Rp 3,7 triliun atau hampir 100 persen. Sedangkan untuk penyaluran dana sertifikasi guru oleh Bank Jateng masih sangat sedikit, baru sekitar 25 persen. Karenanya, pada 2017 nanti pria yang akrab dipanggil Nano berharap penyaluran dan BOS dan sertifikasi guru akan tetap melalui Bank Jateng.
Dia memastikan penyaluran BOS melalui Bank Jateng sudah tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran. Bahkan, untuk mempermudahkan pola penyaluran, penyaluran BOS saat ini sudah dapat dilakukan secara online. (Red-HJ99/Hms).