Percaya diri, bagi seorang model adalah harga mati. Artinya, hal itu menjadi modal utama dalam menjalankan karir tersebut. Hal itulah yang dijelaskan Shinta Mahardika, perempuan cantik kelahiran 17 Agustus 1993 yang kini menekuni dunia modelling.
“Shinta terjun di dunia modelling sejak kelas 3 SMA, tepatnya setelah selesai ujian kelulusan. Lalu saya cari kegiatan untuk mengisi libur panjang saya sembari menunggu jadwal masuk perguruan tinggi,” ujar Shinta Mahardika kepada Harianjateng.com, Jumat (11/11/2016).
Dari situlah, Shinta Mahardika menjelaskan awal kali ia terjun ke modelling lantaran berbagai hal dan tanpa kesengajaan. Akan tetapi, bagi dia, modal utama menjadi model salah satunya adalah membangun kepercayaan diri.
Modal Percaya Diri
“Berawal dari saran orang tua saya, karena saya anak yang cenderung pemalu, harapannya dengan ikut sekolah modeling jadi lebih pede atau berani tampil di depan umum. Satu tahun saya mengikuti sekolah modelling dengan basic catwalk, di situ saya banyak belajar tentang percaya diri dan behavior,” lanjut dia.
Mau tidak mau, katanya, percaya diri jadi faktor yang penting dalam bidang modeling karena untuk berjalan di stage atau panggung yang notabene dilihat oleh banyak penonton, tamu undangan atau pengunjung tidak akan bagus ketika si model tidak percaya diri.
“Tapi sayangnya, saya nggak begitu tinggi untuk standart model catwalk, tinggi saya cuma 165cm sedangkan standart model catwalk sekitar 170cm, lama-kelamaan saya lebih nyaman dengan job foto dan sampai sekarang,” imbuh perempuan berparas cantik tersebut.
Model Iklan
Sampai detik ini, Shinta ingin sekali mewujudkan impiannya menjadi model iklan. “Target, aku sih pengen banget sih jadi model iklan. Iklan di majalah kebaya,fashion dan lainnya,” lanjut dia.
Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, usaha nggak banyak sih yang Shinta lakuin buat mencapai target tersebut. “Karena kendala waktu saya yang harus terbagi sama kuliah. Bagi saya kuliah tetap harus nomor satu. Walaupun sempat 2 semester kuliah saya keteteran, karena keasyikan cari uang melalui foto,” ungkap dia.
Paling menjaga exposure, kata dia, cari- cari referensi pose, perbagus mood ekspresi, jaga berat badan,” tandas dia.
Sampai detik ini, banyak sekali daerah yang sudah ia singgahi untuk pemotretan. “Pengalaman foto di Solo, Jogjakarta, Malang, Surabaya, Jakarta dan mana lagi ya, soalanya banyak jadi lupa,” pungkas dia.
Melalui kegiatan modelling, banyak impian yang belum ia raih. Ke depan, ia berharap bisa semakin sukses menjalankan karir dan akademiknya. (Red-HJ99/Foto: Shinta).