Pramoedya Ananta Toer Jadi Ikon di Pameran Buku Semarang

0
Gambar Pramoedya Ananta Toer yang menjadi ikon dalam pameran buku di Gedung Wanita, Jl. Sriwijaya No.29, Tegalsari, Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu malam (12/11/2016).

Semarang, Harianjateng.com – “Menulis adalah Keberanian”. Demikian tulisan yang terpampang di samping gambar miniatur Pramoedya Anan Toer, sastrawan kondang yang menjadi ikon dalam pameran buku di Gedung Wanita, Jl. Sriwijaya No.29, Tegalsari, Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu malam (12/11/2016).

 
Adagium tersebut, merupakan salah satu quote Pram yang sangat populer. Ada pula kata-kata sastrawan kodang asal Blora, Jawa Tengah tersebut yang menyentuh, seperti “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.

 
Kemudian juga “Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?” dan “Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai” serta “seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan” dan juga “Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua.”

 
Gambar Pram tersebut, tampak ia sedang menulis dengan menggunakan mesin ketik dan ia berkacamata. Dalam perjalanan Pram, menjadi sejarah yang tak pernah terlupakan di dunia literasi maupun politik dan akademik serta sastra. Tidak heran, kaos, buku, minatur dan foto Pram, selalu dipakai hampir semua sastrawan dan penyair. Salah satunya dalam event “Pesta Semarang Sejuta Buku” yang berlangsung mulai 9 November 2016 dan akan berakhir besuk 15 November 2016.

Gambar Pram yang didesain dari kayu berlapis tersebut cukup menarik perhatian pengunjung. Sebab, ia dipajang di depan pintu utama untuk memasuki Gedung Wanita tersebut. Tidak sedikit dari para pengunjung yang memanfaatkan momentum pameran buku di gedung yang berlokasi di Jalan Sriwijaya Semarang tersebut untuk mengambil foto.

Pameran buku yang digelar Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang ini, secara konsep, di depan gedung disediakan panggung utama, lalu di pintu masuk ada gambar Pram dengan tulisan menarik, dan di samping ada pintu masuk yang terbuat dari televisi bekas.

Salah satu pengunjung, mengatakan ingin sekali berfoto di depan gambar Pram tersebut. “Ya, mumpung lagi di sini, makanya foto selfi bersama-sama,” beber Hadi Kurniawan, mahasiswa asal Kudus saat berkunjung, Sabtu malam (12/11/2016).

Sementara salah satu penjaga stan buku, Mulyanto, kepada Harianjateng.com, mengatakan bahwa sejak 9 November 2016 awal kali dibuka, jumlah pengunjung sudah membludak, terutama dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa. “Kebanyakan dari pelajar dan mahasiswa,” beber dia di sela-sela melayani pengunjung.

Sampai berita ini ditulis, pameran tersebut masih berlangung dan direncakan panitia akan berakhir besuk pada 15 November 2016. Sebelumnya, juga telah terlaksana sejumlah kegiatan seperti lomba-lomba dan bedah buku. Pameran buku ini, diikuti sekitar 300 penerbit yang akan tersebar di 30 Stand. Tiap penerbit yang membuka stand, a akan memberikan potongan harga sampai dengan 87 persen. (Red-HJ99/HI).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here