Brebes, Harianjateng.com – Sejumlah pengurus HMI Cabang Brebes, Jawa Tengah, mendatangi Polres Brebes dengan sejumlah agenda penting pada Senin, 15 November 2016.
Kedatangan HMI Brebes tersebut, selain audiensi dengan penyelenggara pemilu di Polres Brebes, juga terkait dengan pernyataan sikap HMI Brebes atas kasus penangkapan paksa 5 kader HMI oleh Polda Metro Jaya pasca aksi 04 November 2016.
Pengurus HMI ditemui langsung oleh Kapolres Brebes AKBP Lutfie Sulistiawan, SIK, MH, MSi sekaligus menyerahkan Pers Release pernyataan sikap HMI Brebes kepada Kapolres untuk diteruskan ke Kapolda dan Kabareskrim.
Agenda HMI tersebut merupakan respon solidaritas sesama kader HmI dan serentak di tiap daerah.
Dalam Press Release terdapat 7 poin yang disampaikan, di mana salah satu poinnya Polri harus segera mengusut tuntas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), dan mengecam tindakan Polda Metro Jaya yang menangkap paksa kader HMI malam dini hari di Markas PB HMI usai aksi 411 tanpa ada pemangilan sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama Yoki Satrio Ariwibowo Ketua Umum HMI Brebes berkata bahwa pihaknya menyesalkan apa yang sudah terjadi pada kasus Ahok.
“Kami sangat menyesalkan kasus Ahok yang sudah menjadi isu nasional semakin seperti benang kusut, Polri seakan kebingungan belum menemukan benang merah penyelesaiannya, padahal MUI sebagai lembaga Fatwa sudah menyatakan Ahok melakukan penistaan agama dan menyalahkan aktivis HMI dengan menangkap kawan kami atas aksi 411,” beber dia.
Sementara itu, Kapolres Brebes juga memberi respon positif atas apa yang dilakukan aktivis HMI dan Pers Release akan disampaikan ke Polda selanjutnya sampai ke Bareskrim Polri. (Red-HJ99).